tag:blogger.com,1999:blog-13215399434097132712024-03-13T18:03:31.149+08:00KALTIM UNTUK INDONESIAAnda belum dan tidak akan pernah menjadi Orang Besar sebelum anda menjadi "Guru", dan cara terbaik Belajar adalah dengan Mengajarkannya. So, Be a Teacher !Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.comBlogger200125tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-92146491886438022032023-03-01T11:43:00.007+08:002023-03-01T12:03:14.371+08:00KONTROVERSI MASUK SEKOLAH JAM 5 PAGI DI NTT ANTITESA DARI P5 MERDEKA BELAJAR?<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBbou03AwlMOy03mmWLy8zIeWvheUX6LbRdP1Q7RBuJkVvTw81bGYOrnM0WZRlshiL2kT7gQTB1Q8rDXwF8Z-eepAarx3gboUZurFkpBKHd0_5B48wQXnk3XXDQtOFOZGiY9FICLP8kvTOKSDFMDQXf1NZMJIH0wJ_5TeJ5YTEtu-Mw-e_FWQXOg1v/s983/Jembatan.PNG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="603" data-original-width="983" height="245" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBbou03AwlMOy03mmWLy8zIeWvheUX6LbRdP1Q7RBuJkVvTw81bGYOrnM0WZRlshiL2kT7gQTB1Q8rDXwF8Z-eepAarx3gboUZurFkpBKHd0_5B48wQXnk3XXDQtOFOZGiY9FICLP8kvTOKSDFMDQXf1NZMJIH0wJ_5TeJ5YTEtu-Mw-e_FWQXOg1v/w400-h245/Jembatan.PNG" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: x-small;">Kondisi Jembatan Naikilu - Amfoang NTT</span></b></td></tr></tbody></table><br />Beberapa hari terakhir, isu terkait kebijakan penerapan jam masuk sekolah yang dimulai dari pukul 5 pagi di beberapa sekolah di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pembicaraan dan perdebatan "hangat" di jagat maya. Meskipun hal tersebut merupakan kebijakan lokal NTT, namun mengundang perhatian banyak pihak, mulai dari orang tua, guru hingga pemerhati dan praktisi pendidikan diseluruh Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gubernur NTT, Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat memberlakukan kebijakan tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dan etos kerja anak-anak SMA dan SMK di provinsi NTT. Lalu pertanyaanya, apakah DURASI akan dapat meningkatkan kedisiplinan dan etos kerja, kualitas pembelajara serta outcome dari lulusan-lulusan SMA dan SMK tersebut?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu apakah tidak cukup dengan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Kurikulum Merdeka untuk dapat meningkatkan kedisiplinan dan etos kerja siswa?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keputusan tersebut diatas, sepertinya belum melalui kajian yang mendalam dan komprehensif dan terkesan terlalu prematur untuk diterapkan secara menyeluruh, ataupun secara terbatas. Penunjukan beberapa sekolah di kota Kupang untuk melaksanakan kebijakan tersebut sebenarnya langkah awal yang baik sebagai <i>pilot project</i>-nya. Namun demikian kajian-kajian lanjutan perlu terus dilakukan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika ingin meningkatkan etos kerja dan kedisiplinan siswa untuk persiapan bibit-bibit unggul yang akan masuk di akademi kepolisian dan akademi militer yang jumlahnya (quota) terbatas, maka akan jauh lebih baik jika NTT merancang sekolah-sekolah berbasis asrama (<i>boarding school</i>) untuk keperluan tersebut, sehingga pola didik dan pola asuh bisa 1x24 jam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketika akan menerapkan kebijakan masuk pukul 5 pagi tersebut di <b>seluruh provinsi NTT </b>maka ada baiknya, pihak pemerintah provinsi dan dinas terkait mencermati, menganalisis beberapa hal berikut:</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Biaya ; Uang saku yang akan dikeluarkan oleh orang tua siswa tentu akan bertambah, misalnya uang saku yang tadinya hanya untuk makan siang, sekarang juga harus menyiapkan uang saku untuk sarapan pagi disekolah, begitupula dengan Ibu/Bapak guru. Sekolah pun tentunya akan mengeluarkan biaya ektra untuk menghidupkan listrik/penerangan di pagi hari yang tentunya masih cukup gelap, terlebbih untuk sekolah-sekolah yang tidak memiliki aliran listrik, serta biaya-biaya lainnya. </li><li>Beban Kerja ; Jika masuk pukul 5 tersebut sebagi sebuah jam tambahan, maka bisa dipastikan beban kerja guru dan tenaga kependidikan akan bertambah karena masuk kerja lebih cepat, namun pulangnya dengan jam yang sama, implikasinya tentu akan sangat banyak, terlebih jika jumlah gurunya kurang. </li><li>Keamanan ; Ketika jam kerja (jam belajar) mulai pukul 5 pagi, tentu siswa dan guru akan berangkat ke sekolah lebih cepat dari itu (asumsi berangkat kesekolah antara jam 2.00 - 4.30 pagi). Tingkat resiko keselamatan dan keamanan peserta didik cukup tinggi. Sudah siapkah aparat keamanan mengamankan jalu-jalur yang dilewati oleh siswa tersebut mulai dinihari? </li><li>Transportasi umum ; Masih minimnya ketersediaan transportasi umum, terlebih yang beropasi pada jam-jam dinihari tersebut di perkotaan, apalagi didaerah pinggiran. Berdasakan pengalaman penulis, ada siswa dan guru harus menempuh perjalanan hingga mencapai 2 jam lebih saat pergi dan pulang sekolah pada jam normal dengan berjalan kaki.</li><li>Durasi ; Jika masuk lebih awal untuk menambah durasi di sekolah, maka salah satu Tripusat Pendidikan akan semakin pincang yakni "pendidikan di keluarga", padahal antara pendidikan di sekolah, di masyarakat dan di dalam keluarga haruslah berimbang. Saat pulang sekolah tentu sudah akan sangat lelah sekali. </li><li>Quality Time ; Quality time bersama guru di sekolah dan bersama orang tua di rumah akan sangat menentukan sekali, keberhasilan sebuah pendidikan. </li></ol></div><div style="text-align: justify;">Hambatan lain terkait kebijakan tersebut adalah kondisi geografis, infrastruktur jalan dan sekolah yang tentunya harus disiapkan terlebih dahulu agar kebijakan tersebut benar-benar bisa memiliki dampak maksimal, tidak hanya sekedar "berbeda" dari daerah-daerah lainnya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlskUvsu_xeK8e1OxEvTWo8mjCJf23pM6FwSVykFMFT-XnBWD-Fo983SO87OBtoORaHTeACT6grMQ-rA19G2rSaU8cy-tRuFWEjH0KiEHanAa7T526r3U5ZTieHpkxLyL5Y8jg42z5ihk/s1600/1677634271068375-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlskUvsu_xeK8e1OxEvTWo8mjCJf23pM6FwSVykFMFT-XnBWD-Fo983SO87OBtoORaHTeACT6grMQ-rA19G2rSaU8cy-tRuFWEjH0KiEHanAa7T526r3U5ZTieHpkxLyL5Y8jg42z5ihk/s1600/1677634271068375-0.png" width="400" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Atau jangan-jangan ini bentuk satir dari kebijakan nasional dibidang pendidikan yang acap kali melakukan hal-hal sama secara berulang, namun mengharapkan hasil yang lebih? Atau ini juga dianggap sebagai bentuk autokritik terhadap P5 yang dianggap tidak cukup untuk membangun karakter kedisiplinan dan etos kerja bagi siswa ?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div>Penulis :</div><div>Fathur Rachim</div><div>Ketua Umum HIPPER Indonesia (<a href="https://hipper.or.id">hipper.or.id</a>) </div><div><a href="https://fathur.web.id">https://fathur.web.id</a> </div></div><p></p><div style="text-align: center;"><iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/MSD_5UWiv0M?start=1037" title="YouTube video player" width="560"></iframe></div><div style="text-align: center;">Kondisi Infrastruktur Jalan, Jembatan dan Sekolah di Amfoang - NTT</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<p></p>
Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-47760197993578061422023-02-15T15:16:00.005+08:002023-02-15T15:39:19.777+08:00IKN NUSANTARA AKAN MERUSAK LINGKUNGAN DAN PARU-PARU DUNIA?<p style="text-align: justify;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTq215aultPtSV7ldFUaardgMAjodjyk911QX_jj_qCLZ18e4DUFhchhQk47XIoho8GfqvOGuPRDNtwzKmc7eh-dgljxgWUql0P6OzsJ5mkOjsMD2FfDcgVMSLmYbZtF0itWPW_IUnXkYiwIFg-LxFNOq9MVhBRPet9B4ZIaWtqi4_V2THKcOTA2Ci/s700/potret-jokowi-sarungan-saat-bermalam-di-ikn-nusantara-2_169.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="395" data-original-width="700" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTq215aultPtSV7ldFUaardgMAjodjyk911QX_jj_qCLZ18e4DUFhchhQk47XIoho8GfqvOGuPRDNtwzKmc7eh-dgljxgWUql0P6OzsJ5mkOjsMD2FfDcgVMSLmYbZtF0itWPW_IUnXkYiwIFg-LxFNOq9MVhBRPet9B4ZIaWtqi4_V2THKcOTA2Ci/s320/potret-jokowi-sarungan-saat-bermalam-di-ikn-nusantara-2_169.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jokowi : Latar Pohon Eukaliptus<br />Image by <a href="https://finance.detik.com/properti/d-6500852/langkah-seribu-jokowi-wujudkan-mega-proyek-ikn-di-sepanjang-2022" target="_blank">Detik Finance</a> </td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">Isu kerusakan lingkungan dengan berkurangnya luasan kawasan hutan Kalimantan terkhusus Kalimantan Timur menjadi perhatian semua pihak. Total Deforestasi di Kalimantan Timur selama periode 2015-2019 adalah mencapai 367.329 hektare. Kini potensi kerusakan lingkungan akibat deforestasi hutan atau alih fungsi hutan di Kalimantan Timur akan semakin parah dan nyata tatkala IKN Nusantara mulai beroperasi, benarkah?</div><p></p><p style="text-align: justify;">Begitulah kekhawatiran dan tanggapan pesimistis para netizen dibeberapa media sosial. Mari kita perdalam logik dari kekhawatiran tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Kawasan inti IKN Nusantara akan mengambil tempat seluas 56.180 hektare dan lokasinya sendiri berada di Kecamatan Sepaku (PPU) yang memiliki luas 3.333,06 km2 atau sekitar 333.330 hektar. Secara lebih spesifik kawasan Inti IKN Nusantara akan berada di kawasa Hutan Produksi yang dikelola PT. ITCI Hutani Manunggal (IHM), yang saat ini memiliki izin berupa pengelolaan HTI (Hutan Tanaman Industri) dalam bentuk Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HTI), yang sudah beroperasi sejak tahun 1993. Lahan IHM sendiri memiliki luas 163.000 hektare (ha). </p><p style="text-align: justify;">PT. ITCI (IHM) sendiri menanam dan memproduksi Pohon Eukaliptus di area yang akan dialih fungsikan sebagai lokasi IKN Nusantara. Pohon Eukaliptus baru dapat dipanen setelah berusia 5 tahun sejak ditanam. Eukaliptus dipanen dengan cara menebang pohon-pohon tersebut untuk dapat diolah lebih lanjut. Artinya setiap kurun waktu 5 tahun, kawasan hutan Eukaliptus tersebut akan menjadi kawasan gundul untuk siap ditanami kembali dan dipanen lagi, begitu siklusnya Hutan Produksi.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF-aVzLAkVPFnDseEvTFwCYJ-qWLc18SWafHee2P6kB7cXDdVxd3cio3b9qkVEGZ1RjgUTBTh24LRS7IVwiP9pZF6zQZXIlwAPZCTmHeMxrnKftyeR4WChuCDRt03f10iYU-8fGI9m83ZPphWbs_OL0JdiKdgUaf0qTFXZPk6ol96_0h7ld1RHTZ2e/s1080/photo_6296480867379426900_y.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="609" data-original-width="1080" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF-aVzLAkVPFnDseEvTFwCYJ-qWLc18SWafHee2P6kB7cXDdVxd3cio3b9qkVEGZ1RjgUTBTh24LRS7IVwiP9pZF6zQZXIlwAPZCTmHeMxrnKftyeR4WChuCDRt03f10iYU-8fGI9m83ZPphWbs_OL0JdiKdgUaf0qTFXZPk6ol96_0h7ld1RHTZ2e/w400-h225/photo_6296480867379426900_y.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Latar Eukaliptus : Kawasan Inti IKN Nusantara</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">IKN Nusantara yang tadinya hutan produksi Eukaliptus, dimana ada atau tidak adanya IKN Nusantara, akan tetap memasuki masa panen yang berarti akan ada "siklus gundul dan tandus" selama beberapa waktu hingga menghijau kembali setelah bibitnya tumbuh. </p><p style="text-align: justify;">Dengan konsep Green City, Smart City dan Environmental City maka akan menjadikan kawasan tersebut menjadi kota hijau yang modern, dimana jalan-jalan akan dibangun 50-100 meter dibawah tanah dengan meminimalisasi pengupasan lahan. Hutan-hutan Eukaliptus yang ada akan dipertahankan (tidak dipanen) dan malah akan ditambah varian tanamannya dengan jenis-jenis pohon kayu endemy lainnya. Artinya secara tidak langsung IKN akan menyulap sebagian besar kawasan tersebut dari Hutan Produksi kembali menjadi Hutan Alami dan tetap mempertahankan kawasan hijau tersebut dengan konsep Green City, sehingga paru-paru dunia tersebut bisa terjaga.</p><p style="text-align: justify;">IKN Nusantara juga akan berdampak terhadap kawasan penyangga yang juga banyak berupa lahan-lahan tambang. Artinya kawasan-kawasan tambang tersebut juga akan di restorasi menjadi pendukung Green City. Bahkan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor berjanji akan mengawal dan berada dibarisan terdepan tatakala IKN Nusantara ternyata merusak lingkungan, termasuk saat beliau sudah tidak menjabat lagi sebagai Gubernur Kaltim. </p><p style="text-align: justify;">Bukti nyata kepedulian Isran Noor disampaikannya saat Kaltim memperoleh Insentif USD 110 Juta dari Bank Dunia karena berhasil menekan DEFORESTISASI atau menekan turunnya jumlah kawasan hutan, yang membuat Kaltim menjadi satu-satunya Provinsi di Indonesia bahkan di Asia Tenggara yang memperoleh REWARD tersebut. Berita selengkapnya di <b><a href="https://www.forindonesia.id/2023/01/kaltim-terima-us-110-juta-akan-lelang.html">https://www.forindonesia.id/2023/01/kaltim-terima-us-110-juta-akan-lelang.html</a></b></p>
<p style="text-align: center;"> <iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Mo0H9TuW4MM" title="YouTube video player" width="560"></iframe>
</p><p style="text-align: center;">IKN Nusantara : Pernyataan Isran Noor Terkait Kerusakan Lingkungan</p><p style="text-align: justify;">Penulis,</p><p style="text-align: justify;">Fathur Rachim (Ketua Umum HIPPER Indonesia)</p><p style="text-align: justify;">https://fathur.web.id</p>
Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-62306381822038898542023-02-10T11:21:00.004+08:002023-02-10T14:07:46.158+08:00PROPOSAL PERUBAHAN : INDONESIA 2024<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDsjjZYES8iPKcGZb5f-ce-aItfyhKAYS47mV9I0Sh5rnPMX1VPB571WQEfxM46YjmPYw3pVKywUM1Fj2T0EAS9w7LTWYLKE95K-XzTqD94CMCY5Bkjq1gaWA1N4U934NW4ygWs9zh_tZ7jiE2HA_0WmZzQlgu4nq_sz5rzwLc1LxPo0aFYMMCBMSHPQ/s1080/Cover%20Catering%20(1).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDsjjZYES8iPKcGZb5f-ce-aItfyhKAYS47mV9I0Sh5rnPMX1VPB571WQEfxM46YjmPYw3pVKywUM1Fj2T0EAS9w7LTWYLKE95K-XzTqD94CMCY5Bkjq1gaWA1N4U934NW4ygWs9zh_tZ7jiE2HA_0WmZzQlgu4nq_sz5rzwLc1LxPo0aFYMMCBMSHPQ/s320/Cover%20Catering%20(1).jpg" width="320"></a></div><br>Indonesia saat ini tumbuh sebagai sebuah negara yang berkembang pesat, bahkan OECD meramalkan tahun 2045 ekonomi Indonesia akan menjadi terbesar ke-4 di dunia. Alasannya cukup sedehana, yakni bonus demografi. Jumlah penduduk Indonesia usia produktif akan mencapai 64 persen dari total penduduk sekitar 297 juta jiwa. Indonesia akan memiliki potensi antara lain salah satu pasar terbesar di dunia, kualitas SDM yang menguasai teknologi, inovatif, dan produktif; serta kemampuan mentransformasikan ekonominya. Itupun jika Indonesia mampu mengkapitalisasikannya. Sebaliknya akan menjadi “bencana demografi” apabila kualitas manusia Indonesia tidak disiapkan dengan baik.<p></p><p style="text-align: justify;">Disisi lain pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur serta pembangunan selama ini cenderung berpusat di Pulau Jawa (Jakarta Centris) bukan Indonesia Centris. Bahkan Sumatera yang masuk wilayah Barat sekalipun masih banyak yang tertinggal jauh dari Pulau Jawa, apalagi wilayah Tengah dan wilayah Timur Indonesia. Pemerataan kualitas SDM dan pertumbuhan perekonomian Indonesia akan sangat dipengaruhi pada pemerataan dan kualitas infrastruktur.</p><p style="text-align: justify;">Potensi tersebut harus diwujudkan antara lain dengan meningkatkan nasionalisme, kualitas SDM, membangun infrastruktur, dan transformasi ekonomi. Di samping itu, seluruh komponen bangsa (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, lembaga pendidikan dan masyarakat) harus bersinergi dan berkomitmen untuk menjadikan Indonesia Maju.</p><p style="text-align: justify;">Proposal Perubahan berupa gagasan Indonesia 2024 yang ditawarkan Isran Noor (Mr.70%) terkait pemerataan pembangunan yang Indonesia Centris (berkeadilan) dan kesejahteraan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Meraoke dan dari Miangas hingga Pulau Rote merupakan gagasan untuk "menjaga dan merawat NKRI" menuai pro-kontra. Pertanyaan mendasarnya adalah mungkinkah hal tersebut?</p><div style="text-align: justify;">Isran Noor (Ketua APPSI atau Gubernunya Gubernur) yang juga dipercaya sebagai anggota Dewan Penasehat Tim Transisi IKN pernah berujar bahwa IKN Nusantara kedepan cukuplah memperoleh porsi APBN dan mengelola porsi anggaran tersebut sebesar 30% selebihnya dibagikan kepada 38 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota yang ada diseluruh Indonesia untuk menambah alokasi APBD yang sudah mereka terima selama ini.</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Sebagai informasi, tahun 2023 ini APBN kita mencapai 3.061,2 Triliun, dimana postur anggaran untuk daerah (APBD) sebesar 814,7 Triliun sangat tergantung dengan APBN berupa Transfer Daerah atau sekitar 27% dari APBN, sedangkan alokasi untuk Pemerintah Pusat mencapai 2.246 Triliun atau lebih dari 70% (73%), dengan kata lain postur APBN saat ini antara Pusat - Daerah adalah 73% - 27%.</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;"><div>Gagasan Isran Noor untuk "membalik" postur APBN menjadi 30 - 70, atau 30% untuk Pusat dan 70% untuk daerah paling tidak telah didukung oleh sebagian besar anggota APPSI, APKASI dan APEKSI dan beberapa organisasi nasional. Dukungan tersebut tentu bukan tanpa alasan yang mendasar.</div><div><br></div><div>Terlepas dari posisi Provinsi Kaltim sebagai lokus IKN Nusantara, yang tentu secara hitung-hitungan matematis akan sangat diuntungkan dengan skema postur APBN saat ini yakni (73-27), namun sebagai seorang negarawan yang juga nasionalis, Isran Noor ingin terjadinya pemerataan pembangunan yang berkeadilan, tidak hanya di Kaltim, namun juga di seluruh wilayah NKRI yakni 38 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota.</div><div><br></div><div>Dengan skema 30-70 menurut Mr. 70%, akan membuat APBD tiap Provinsi/Kabupaten/Kota akan mengalami peningkatan lebih dari 2X lipat dari yang selama ini didapatkan oleh Pemda melalui Transfer Daerah. Itu artinya, akan ada pembangunan dan pertumbuhan di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota secara bersamaan, sehingga bukan tidak mungkin angka pertumbuhan nasional bisa menyentuh 2 digit di 2025/2026 pasca pemilu 2024 mendatang. Jika angka pertumbuhan nasional mencapai 2 digit, itu artinya masyarakat Indonesia sejahtera. </div><p>Dengan postur APBN 70% pusat dan 30% daerah seperti yang ada seperti sekarang ini, maka tatkala terjadi badai fiskal dan moneter, pandemi atau perang, maka secara nasional juga akan terdampak, karena "pondasi negara" yakni daerah-daerah begitu rapuh, karena sangat bergantung dari APBN yang 30% tersebut, pun andai daerah-daerah tersebut merupakan daerah penghasil. </p><p>Jika kita kembali kepada konstitusi kita dan tujuan berbangsa dan bernegara, sudah sangat jelas sekali bahwa dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan "<b>....untuk memajukan kesejahteraan umum....</b>" bukan kesejahteraan mayoritas atau kesejahteraan minoritas, melainkan kesejahteraan bersama, bukan pula khusus untuk pendudknya yang banyak seperti provinsi-provinsi di pulau jawa, karena jika sumber APBD berasal dari faktor pengali dengan jumlah penduduk maka daerah-daerah yang penduduknya relatif kecil tidak akan pernah bisa maju menyusul saudara-saudaranya yang memiliki jumlah penduduk besar, meskipun daerah tersebut adalah daerah penghasil devisa bagi negara. </p><p>Kebutuhan Dasar penyelenggaraan pemerintahan daerah di provinsi Papua Barat tentu berbeda dengan Kalimantan Timur, dan pastinya juga berbeda dengan di Jakarta. Selain "Kebutuhan Dasar" pemerintahan daerah, UUD 1945 pasal 33 Ayat 3 juga menyatakan hal senada yakni "<i>(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat." </i>. </p><p>Makna "<b>... sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat...</b>" jika dijadikan persamaan Matematika maka rumusannya adalah <b>Rakyat > Pemerintah atau Daerah > Pusat</b> atau porsi APBN untuk Daerah adalah 70% dan porsi untuk Pusat adalah 30%, atau paling tidak 50% + 1 untuk Daerah dalam bentuk APBD. Ini adalah rumus sederhana untuk menjaga NKRI, ini pula rumus sederhana untuk menjaga mikro dan makro ekonomi. </p><p>Rakyat yang sesungguhnya ada di daerah, bukan di pusat, sehingga sangat wajar sekali daerah memperoleh porsi dan bagian yang lebih untuk mereka bisa membangun daerahnya. Dengan demikian akan ada 34 provinsi yang akan bisa membangun seperti Jakarta. Sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 18 ayat 5 (amandemen ke-dua) terkait otonomi yang seluas-luasnya yakni "<i>(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluasluasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.</i>"</p><div>Jika Pemerintah Pusat fokus pada urusan-urusan pemerintahan mendasar seperti <b>Pertahanan dan Keamanan, Luar Negeri, Keuangan (moneter), Agama dan Peradilan Hukum</b>, maka NKRI ini akan semakin subur dibawah pondasi-pondasi pemerintahan daerah yang sangat kuat, karena pemerintah daerah jaraknya sangat dekat dengan rakyat, bahkan bersentuhan langsung dengan rakyat. </div><p>Jadi ide/gagasan Isran Noor yang menguasai lebih dari 5 bahasa asing tersebut, bukan hanya semata untuk kepentingan Provinsi Kalimantan Timur semata, melainkan untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia, untuk kepentingan Pemerintah Daerah lainnya agar dapat segera membangun. Kenaikan APBD hingga 2X lipat tersebut tidak hanya untuk daerah penghasil, melainkan juga untuk daerah-daerah yang dianggap miskin dengan sumber daya alam. Inilah makna dan aplikasi sila ke-Lima Pancasila yakni "<b>keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia</b>".</p><p>Jika APBN 30% (pusat) - 70% (daerah) bisa direalisasikan, maka Indonesia akan memiliki 34 daerah pertumbuhan baru selain Jakarta, karena 46% (dari 73%) APBN yang tadinya ada di pusat, akan dapat di redistribusi ke daerah-daerah dan masuk kedalam APBD. Sehingga Pemda bisa membangun, BUMD-BUMD bisa menjadi mesin-mesin produksi, menciptakan peluang dan lapangan kerja serta pemerataan pembangunan di seluruh penjuru NKRI. Semua sektor di daerah akan bertumbuh, mulai dari pendidikan hingga ekonomi kreatif.</p></div><p style="text-align: justify;"><b>PROPOSAL KEDUA </b>yang dilontarkan Isran Noor untuk Indonesia 2024 adalah gagasan terkait <b>Restorasi Undang-Undang Dasa</b>r yang pernah disampaikannya dihadapan civitas akademika Universitas Hasanuddin - Makassar dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Provinsi Kalimantan Timur sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang disampaikannya dalam Kuliah Umum pada Kamis, 26 Januari 2022.</p><p style="text-align: justify;">Restorasi Undang-Undang Dasar yang dimaksud terkait dengan revisi sebagian atau mengembalikan UUD kepada asal khususnya terkait dengan bagaimana restorasi/mengembalikan posisi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu menjadi Lembaga Tertinggi Negara dimana struktur keanggotaannya tidak seperti yang berlaku saat ini melainkan atas dasar keterwakilan wilayah, bukan keterwakilan penduduk atau representasi jumlah penduduk.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Dengan keterwakilan wilayah tersebut maka akan terjadi keseimbangan, jika keterwakilan jumlah penduduk maka akan terus terjadi ketidakseimbangan yang berujung jauh dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Disisi lain, saat ini keberadaan DPR-RI tidak ada lembaga penyeimbang bahkan tidak ada yang bisa mengontrol, sehingga DPR cenderung menjadi representasi kepentingan Partai Politik.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Dengan adanya Lembaga Tertinggi negara, maka diharapkan potensi-potensi permasalahan Indonesia dimasa depan yang lebih besar bisa diselesaikan di MPR sebagi representasi majelis tinggi atau keterwakilan rakyat Indonesia.</div><p><b style="text-align: justify;">Mungkinkah Indonesia berkeadilan 2024?</b></p><p><span style="text-align: justify;">Mari kita tunggu adakah kesamaan pandangan dan harapan dengan partai politik dan penguasa yang ada saat ini terkait bagaimana menjaga dan merawat NKRI melalui proposal perubahan yang ditawarkan tersebut.</span></p><p style="text-align: start;"><span style="text-align: justify;">Telah terbit sebelumnya di FORINDONESIA.ID</span></p><p style="text-align: start;"><span style="text-align: justify;"><a href="https://www.forindonesia.id/2023/02/proposal-perubahan-indonesia-2024.html">https://www.forindonesia.id/2023/02/proposal-perubahan-indonesia-2024.html</a><br></span></p><p><span style="text-align: justify;">Penulis,</span></p><p><span style="text-align: justify;">Fathur Rachim (Ketua Umum <a href="https://www.hipper.or.id/" target="_blank">HIPPER Indonesia</a>)</span></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-64769588796934259272023-02-09T11:11:00.000+08:002023-02-09T11:11:00.168+08:00Gagasan Mister 70% Terkait Kesejahteraan Rakyat, Mungkinkah? <div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMwpHLTCPPWbNUpwult_Yg7l4X5W7cZtslzCwUnu3gU00H-5woCWRKoUxRbDnHj-esC1HIg481DlYqHHNYDORyUAEV7CLJNyLeMZk1HnjvVl6wusIKPgG0wtLViCGC-2aGZshDYid5RcEGZbe6E8QoVT8J74QhMHpWcY5gILKtbl7detQPX3JPDuU3sg/s1079/Isran%20Mr%2070.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="913" data-original-width="1079" height="271" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMwpHLTCPPWbNUpwult_Yg7l4X5W7cZtslzCwUnu3gU00H-5woCWRKoUxRbDnHj-esC1HIg481DlYqHHNYDORyUAEV7CLJNyLeMZk1HnjvVl6wusIKPgG0wtLViCGC-2aGZshDYid5RcEGZbe6E8QoVT8J74QhMHpWcY5gILKtbl7detQPX3JPDuU3sg/s320/Isran%20Mr%2070.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Isran Noor - Mr. 70%</td></tr></tbody></table><br />Gagasan Isran Noor yang saat mulai dikenal juga dengan julukan Mister 70% (Mr.70%) terkait pembangunan dan kesejahteraan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Meraoke dan dari Miangas hingga Pulau Rote Gagasan untuk "merawat NKRI" menuai pro-kontra. Pertanyaan mendasarnya adalah mungkinkah hal tersebut?</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Isran Noor (Gubernur Kalimantan Timur) yang juga dipercaya sebagai anggota Dewan Penasehat Tim Transisi IKN pernah berujar bahwa IKN Nusantara cukuplah memperoleh porsi APBN dan mengelola anggaran tersebut sebesar 30% selebihnya dibagikan kepada 34 Kabupaten/Kota yang ada diseluruh Indonesia untuk menambah alokasi APBD yang sudah mereka terima selama ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai informasi, saat ini APBN kita mencapai 3.041,7 Triliun, dimana postur anggaran daerah (APBD) sebesar 811,7 Triliun sangat tergantung dengan APBN berupa Transfer Daerah atau sekitar 27% dari APBN, sedangkan alokasi untuk Pemerintah Pusat mencapai 2.230 Triliun atau lebih dari 70% (73%), dengan kata lain postur APBN saat ini antara Pusat - Daerah adalah 73% - 27%.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs9ai2EVcQvLi8F27dBPdvocPHrkqQnFElKLTSdE20kmlUCKtKQG97CJhjtlHeXUqusreBOz5C7O0cWo5JpjUF1LQk5RdMwxNQwbTg2aH8Z4Yd2pIGHYgsWG2MUWwwY6iECWL0IXgbfRPLRLBZjKjePYZqGZwDoPKMMg2uJZ0o_xmMSbMhBpZLh_er0Q/s1080/Cover%20Catering%20(5).png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs9ai2EVcQvLi8F27dBPdvocPHrkqQnFElKLTSdE20kmlUCKtKQG97CJhjtlHeXUqusreBOz5C7O0cWo5JpjUF1LQk5RdMwxNQwbTg2aH8Z4Yd2pIGHYgsWG2MUWwwY6iECWL0IXgbfRPLRLBZjKjePYZqGZwDoPKMMg2uJZ0o_xmMSbMhBpZLh_er0Q/w640-h640/Cover%20Catering%20(5).png" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gagasan Isran Noor yang juga Wakil Ketua Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) untuk "membalik" postur APBN menjadi 30 - 70, atau 30% untuk Pusat dan 70% untuk daerah paling tidak telah didukung oelh sebagian besar anggota APPSI. Dukungan tersebut tentu bukan tanpa alasan yang mendasar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terlepas dari posisi Provinsi Kaltim sebagai lokus IKN Nusantara, yang tentu secara hitung-hitungan matematis akan sangat diuntungkan dengan skema postur APBN saat ini yakni (73-27), namun sebagai seorang negarawan yang juga nasionalis, Mr. 70% ingin terjadinya pemerataan pembangunan yang berkeadilan, tidak hanya di Kaltim, namun juga di seluruh wilayah NKRI yakni 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan skema 30-70 menurut Mr. 70%, akan membuat APBD tiap Provinsi/Kabupaten/Kota akan mengalami peningkatan lebih dari 2X lipat dari yang selama ini didapatkan oleh Pemda melalui Transfer Daerah. Itu artinya, akan ada pembangunan dan pertumbuhan di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota secara bersamaan, sehingga bukan tidak mungkin angka pertumbuhan nasional bisa menyentuh 2 digit di 2025/2026 pasca pemilu 2024 mendatang. Jika angka pertumbuhan nasional mencapai 2 digit, itu artinya masyarakat Indonesia sejahtera. </div><p style="text-align: justify;">Dengan postur APBN 70% pusat dan 30% daerah seperti yang ada seperti sekarang ini, maka tatkala terjadi badai fiskal dan moneter, pandemi atau perang, maka secara nasional juga akan terdampak, karena "pondasi negara" yakni daerah-daerah begitu rapuh, karena sangat bergantung dari APBN yang 30% tersebut, pun andai daerah-daerah tersebut merupakan daerah penghasil. </p><p style="text-align: justify;">Jika kita kembali kepada konstitusi kita dan tujuan berbangsa dan bernegara, sudah sangat jelas sekali bahwa dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan "....untuk memajukan kesejahteraan umum...." bukan kesejahteraan mayoritas atau kesejahteraan minoritas, melainkan kesejahteraan bersama, bukan pula khusus untuk pendudknya yang banyak seperti provinsi-provinsi di pulau jawa, karena jika sumber APBD berasal dari faktor pengali dengan jumlah penduduk maka daerah-daerah yang penduduknya relatif kecil tidak akan pernah bisa maju menyusul saudara-saudaranya yang memiliki jumlah penduduk besar, meskipun daerah tersebut adalah daerah penghasil devisa bagi negara. Dasar yang paling utama adalah <b><span style="color: #0b5394;">kebutuhan dasar </span></b>sebuah "keluarga" dimasing-masing daerah.</p><p style="text-align: justify;">Kebutuhan Dasar sebuah "keluarga" di provinsi Papua Barat tentu berbeda dengan Kalimantan Timur, dan pastinya juga berbeda dengan di Jakarta. Begitu pula kebutuhan dasar sebuah pemerintahan daerah, misal sebagai contoh sederhana, sebuah provinsi pasti memiliki seorang Gubernur, seorang Wakil Gubernur, seorang Sekretaris Daerah dst, namun pembiayaan pemerinthana daerah provinsi tersebut seharusnya tidak hanya proporsional namun juga berkeadilan terkait kebutuhan dasar.</p><p style="text-align: justify;">Selain "Kebutuhan Dasar" pemerintahan daerah, UUD 1945 pasal 33 Ayat 3 juga menyatakan hal senada yakni "<i>(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat." </i>. </p><p style="text-align: justify;">Makna "<b>... sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat...</b>" jika dijadikan persamaan Matematika maka rumusannya adalah Rakyat > Pemerintah atau Daerah > Pusat atau porsi APBN untuk Daerah adalah 70% dan porsi untuk Pusat adalah 30%, atau paling tidak 50% + 1 untuk Daerah dalam bentuk APBD. Ini adalah rumus sederhana untuk menjaga NKRI, ini pula rumus sederhana untuk menjaga mikro dan makro ekonomi. </p><p style="text-align: justify;">Rakyat yang sesungguhnya ada di daerah, bukan di pusat, sehingga sangat wajar sekali daerah memperoleh porsi dan bagian yang lebih untuk mereka bisa membangun daerahnya. Dengan demikian akan ada 34 provinsi yang akan bisa membangun seperti Jakarta. Sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 18 ayat 5 (amandemen ke-dua) terkait otonomi yang seluas-luasnya yakni "<i>(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluasluasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.</i>"</p><div style="text-align: justify;">Jika Pemerintah Pusat fokus pada urusan-urusan pemerintahan mendasar seperti Pertahanan dan Keamanan, Luar Negeri, Keuangan (moneter), Agama dan Peradilan Hukum, maka NKRI ini akan semakin subur dibawah pondasi-pondasi pemerintahan daerah yang sangat kuat, karena pemerintah daerah jaraknya sangat dekat dengan rakyat, bahkan bersentuhan langsung dengan rakyat. </div><p style="text-align: justify;">Jadi ide/gagasan Isran Noor yang menguasai lebih dari 5 bahasa asing tersebut, bukan hanya semata untuk kepentingan Provinsi Kalimantan Timur semata, melainkan untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia, untuk kepentingan Pemerintah Daerah lainnya agar dapat segera membangun. Kenaikan APBD hingga 2X lipat tersebut tidak hanya untuk daerah penghasil, melainkan juga untuk daerah-daerah yang dianggap miskin dengan sumber daya alam. Inilah makna dan aplikasi "<b>keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia</b>".</p><p style="text-align: justify;">Jika APBN 30% (pusat) - 70% (daerah) bisa direalisasikan, maka Indonesia akan memiliki 34 daerah pertumbuhan baru selain Jakarta, karena 46% (dari 73%) APBN yang tadinya ada di pusat, akan dapat di redistribusi ke daerah-daerah dan masuk kedalam APBD. Sehingga Pemda bisa membangun, BUMD-BUMD bisa menjadi mesin-mesin produksi, menciptakan peluang dan lapangan kerja serta pemerataan pembangunan di seluruh penjuru NKRI. Semua sektor di daerah akan bertumbuh, mulai dari pendidikan hingga ekonomi kreatif.</p><p style="text-align: justify;">(Bersambung....)</p><p style="text-align: justify;">Penulis,</p><p style="text-align: justify;">Fathur Rachim - HIPPER Indonesia </p><p style="text-align: justify;"><a href="https://www.fathur.web.id">https://www.fathur.web.id</a> </p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-82665292526744087212023-02-09T10:46:00.001+08:002023-02-09T10:46:30.159+08:00MEMANFAATKAN POTENSI SILPA APBN PUSAT 1200 TRILIUN ALA ISRAN NOOR<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCrgNvKZYPtpb8liCF8JS5OOJD6H8Z6Vt5vgHvD7ZyFxSytdYYXATgapxyl6MrMLvBqRGV45-1xXqn81GuykSViDD7sh20Xc77ZI78u6NNnWVD13k5czIR7TTTAWMbfhYsBz9G9ZAqDmB6GG7Hvn6G8unGsnilYomwZXBf2PUozpIla-3_Aa6smn9_UA/s1080/Cover%20Catering%20(13).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCrgNvKZYPtpb8liCF8JS5OOJD6H8Z6Vt5vgHvD7ZyFxSytdYYXATgapxyl6MrMLvBqRGV45-1xXqn81GuykSViDD7sh20Xc77ZI78u6NNnWVD13k5czIR7TTTAWMbfhYsBz9G9ZAqDmB6GG7Hvn6G8unGsnilYomwZXBf2PUozpIla-3_Aa6smn9_UA/s320/Cover%20Catering%20(13).jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Presiden Joko Widodo di akun Instagramnya pada tanggal 23 Oktober 2022 menyatakan "Selamat Datang Masa Depan Indonesia... Bukan Fisiknya yang ingin dipindahkan, tetapi yang ingin dibangun adalah budaya kerja baru, maindset dan <b>IKN sebagai basis ekonomi baru...</b>".</div><p></p><p style="text-align: justify;">Bagi Provinsi Kaltim yang menjadi lokus IKN Nusantara merupakan sebuah anugrah karena perjuangan untuk memperoleh Dana Bagi Hasil (DBH) sebagai daerah penghasil SDA begitu sulit dan terjal untuk bisa diwujudkan seperti dalam perjuangan yang selama ini sudah dilakukan.</p><p style="text-align: justify;">IKN Nusantara adalah bentuk atau cara lain dari Yang Maha Kuasa, untuk memberikan kembali hak-hak Kaltim yang selama puluhan tahun telah berkontribusi tanpa pamrih kepada negara. </p><p style="text-align: justify;">IKN sebagi "<i>basis ekonomi baru</i>" seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo tersebut memang akan sangat berdampak bagi Kaltim serta kawasan sekitar, termasuk provinsi tetangga kita secara tidak langsung akibat dari <i>multiplayer effect-</i>nya. Namun demikian, IKN juga sedikit banyak akan menimbulkan kecemburuan bagi 10 provinsi pesaing Kaltim yang gagal menjadi lokus IKN Nusantara, termasuk DKI Jakarta, bahkan bagi daerah lainnya diluar provinsi tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Gagasan Isran Noor terkait porsi APBN lebih besar untuk daerah hingga mencapai 70% akan dapat mengatasi kesenjangan yang terjadi selama ini dan pasca IKN Nusantara selesai dibangun. Gagasan tersebut merupakan cara untuk dapat menjaga dan merawat NKRI yang selalu memiliki potensi konflik yang bahkan bisa mengarah ke disintegrasi bangsa akibat dari kesenjangan dan kurangnya pemerataan dalam pembangunan.</p><p style="text-align: justify;">Dengan gagasan tersebut, semua daerah (514 Kabupaten/Kota dan 34 Provinsi) akan "happy" dan semua daerah akan menjadi <b>daerah pertumbuhan baru </b>dengan berbagai kreatifitas dan inovasi para pemimpin lokalnya dengan pembiayaan yang mencukupi, sehingga tidak hanya Kaltim dengan IKN Nusantara-nya yang akan bertumbuh.</p><p style="text-align: justify;">IKN Nusantara sebagai Pusat Pemerintahan cukuplah memperoleh dana APBN 27 - 30%, selebihnya sebesar 70% APBN dapat didistribusikan secara proporsional ke Provinsi/Kabupaten/Kota dalam bentuk APBD, atau paling tidak 50% + 1 APBN tersebut untuk daerah sesuai <b>amanah konstitusi</b>.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRj-Z_PvdSWY-ErLB2feFG8VSGW8SD6y_k3ib9lK6dmyUjbV8NiszAS12oUIyhImMN7MOt_4xph_-oQsI21_wATPGHr4nt86xyKIaYMKPohQ9qVSLvaPUBZQ_Q41Ro5L_wrABE98oNyAOW41Sjuub_869SIMOycJZUB3MSUNG7Wu55fanOPSMEqSfZxA/s659/photo_6278414203412921627_yj.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="659" data-original-width="590" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRj-Z_PvdSWY-ErLB2feFG8VSGW8SD6y_k3ib9lK6dmyUjbV8NiszAS12oUIyhImMN7MOt_4xph_-oQsI21_wATPGHr4nt86xyKIaYMKPohQ9qVSLvaPUBZQ_Q41Ro5L_wrABE98oNyAOW41Sjuub_869SIMOycJZUB3MSUNG7Wu55fanOPSMEqSfZxA/w358-h400/photo_6278414203412921627_yj.jpg" width="358" /></a></div><p style="text-align: justify;">Jika kita membaca pemberitaan beberapa hari terakhir, Menteri Keuangan menyatakan bahwa APBN yang masih belum terserap sekitar 1.200 Triliun padahal waktu yang tersedia hanya berkisar 2 bulan, yakni November dan Desember. Meski dilakukan percepatan dengan cara menggenjot serapan anggaran, tentu bukan kualitas lagi yang dikejar dan akan dihasilkan, melainkan sekedar kuantitas.</p><p style="text-align: justify;">Dengan asumsi serapan anggaran dengan waktu tersisa sekitar 2 bulan ini dapat mencapai 400 Triliun, maka itu berarti masih tersisa 800 Triliun atau setara dengan nilai APBN yang diserahkan kedaerah dalam bentuk APBD senilai 811,7 Triliun.</p><p style="text-align: justify;">Sehingga sangat logis jika wacana Isran Noor menaikan dana APBD minimal 2X lipat dari yang ada saat ini agar terwujud daerah pertumbuhan baru di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi, tidak hanya di IKN Nusantara. Sumber dananya dapat diambilkan dari potensi silva tersebut, bahkan dengan silpa tersebut IKN Nusantara yang membutuhkan dana mencapai 500 Triliun bisa segera terwujud. Dan tentunya permasalahan infrastruktur jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan, pemukiman layak dsb hingga pendukung UMKM bisa segera terwujud.</p><p style="text-align: justify;">Kendala pemerintah daerah selama ini untuk berinovasi karena keterbatasan anggaran dan sulit/rumitnya birokrasi terkait aturan penggunaan anggaran tersebut. Padahal jika daerah diberikan sedikit kepercayaan untuk memperoleh anggaran lebih dari pusat yang bisa diambilkan dari potensi silva setiap tahunnya tentu hal tersebut akan dapat mewujudkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berkeadilan.</p><p style="text-align: justify;">Disisi lain, arus urbanisasi dapat ditekan, pasca IKN Nusantara berdiri, semua orang akan fokus membangun daerahnya masing-masing, karena semua daerah akan menjadi pusat pertumbuhan baru yang maju dengan anggaran yang lebih dari cukup. Istilah "merantau ke kota" akan berubah menjadi "mari balik dan bangun desa untuk menjadi kota". Warga Kutai Barat dan Mahakam Ulu, akan fokus membangun daerahnya, begitupula warga Amfoang-NTT akan fokus membangun Amfoang tanpa terhipnotis pembangunan di Kupang. Daerah pertumbuhan baru, benar-benar akan menyebar ke seluruh penjuru negeri.</p><p style="text-align: justify;">Ide dan gagasan Mister Seventy Percent tersebut, bisa dan dapat dilaksanakan oleh siapun pemimpin Indonesia di 2024 yang akan terpilih, tidak harus seorang Isran Noor, namun jika ide/gagasan tersebut dapat dikawal dan dilaksanakan oleh orang yang memiliki ide/gagasan tersebut, tentu akan jauh lebih maksimal.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Resume Pembicara</p><p style="text-align: justify;">Fathur Rachim, S.Kom, M.Pd</p><p style="text-align: justify;">(Ketua Umum HIPPER Indonesia)</p><p style="text-align: justify;">Dalam Kegiatan Diskusi "Pemerataan Pembangunan IKN - Menjaga dan Merawat NKRI" Yang Diselenggarakn Bunga Bangsa Society.</p><p style="text-align: justify;">Link Rekaman <a href="https://www.youtube.com/watch?v=Njq99edcrig">https://www.youtube.com/watch?v=Njq99edcrig</a> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="360" src="https://www.youtube.com/embed/Njq99edcrig" width="500" youtube-src-id="Njq99edcrig"></iframe></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-49266651341773246942023-02-09T10:43:00.001+08:002023-02-09T10:43:20.790+08:00KETUA APPSI : Kabar Baik Untuk Tenaga Honorer<p></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFoE5u3Cd8jGJco0WstrDQceXWdipE3Rph2M01kbRHV5e-_35w8f0fjaMOTGlA8sb_EdpFe402Z5fPTyQmiWhb5SZ-rjs5-R3LqhevKeZYLtEhr5qyO3FlXbgbDC1nch-M7BE90fChO4nAfnKav8pvLk4DOfkyZAWC6vHtndIg33Ivv8wBupy9pEmwxQ/s478/ccNMQPuw5zS3Wz0Z.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="318" data-original-width="478" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFoE5u3Cd8jGJco0WstrDQceXWdipE3Rph2M01kbRHV5e-_35w8f0fjaMOTGlA8sb_EdpFe402Z5fPTyQmiWhb5SZ-rjs5-R3LqhevKeZYLtEhr5qyO3FlXbgbDC1nch-M7BE90fChO4nAfnKav8pvLk4DOfkyZAWC6vHtndIg33Ivv8wBupy9pEmwxQ/w400-h266/ccNMQPuw5zS3Wz0Z.png" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menpan-RB & Ketua APPSI</td></tr></tbody></table><p></p><p style="text-align: justify;">Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), menyampaikan kabar bahagia bagi para Tenaga Honorer (Non ASN) di seluruh Indonesia. Ia memastikan, tidak akan ada penghapusan tenaga honor hingga beberapa tahun ke depan. Hal itu disampaikan Isran Noor, usai menemui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Rabu (18/1/2023).</p><p style="text-align: justify;">Rapat juga dihadiri Kepala BKN Aria Wibisana, sejumlah gubernur, bupati dan wali kota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) serta para pejabat teras Kementerian PAN dan RB. APPSI, APEKSI, dan APKASI sepakat melakukan penolakan terhadap rencana penghapusan tenaga honorer.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB_eYxEHeO9aqRUL4-ru1OwDeranfFBYYpfjNetX3Z2hZYeDsJaCHEZ0pt-ZnQSVPp8xT1fqUWDQpliymfv4N1fjtCh1LUpN155LaFnLDd8IrXYi-Ce6YTrXvM6zLkGDk2Oa7WUxdLihe-OagtkKwG48F3rWy0lyZt_KvjaxxpYNC-HJ95z7RFO2aQqQ/s1298/Rapat%20APKASI.PNG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="753" data-original-width="1298" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB_eYxEHeO9aqRUL4-ru1OwDeranfFBYYpfjNetX3Z2hZYeDsJaCHEZ0pt-ZnQSVPp8xT1fqUWDQpliymfv4N1fjtCh1LUpN155LaFnLDd8IrXYi-Ce6YTrXvM6zLkGDk2Oa7WUxdLihe-OagtkKwG48F3rWy0lyZt_KvjaxxpYNC-HJ95z7RFO2aQqQ/w400-h233/Rapat%20APKASI.PNG" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rapat APPSI bersama Menpan-RB</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">"Kami sedang meng-exercise, mencari alternatif terbaik untuk tenaga-tenaga non-ASN di seluruh Indonesia. Dan tadi sudah mulai mengerucut ada beberapa alternatif yang nanti akan dirumuskan ulang oleh APPSI, Apeksi dan Apkasi," ungkap MenPAN RB Abdullah Azwar Anas dilansir dari laman resmi Pemprov Kaltim.</p><p style="text-align: justify;">Dari pertemuan itu, ada titik terang dalam upaya penyelesaian nasib 2,4 juta tenaga honor di Indonesia termasuk Kaltim. Selanjutnya APPSI, Apeksi dan Apkasi akan mencari rumusan terbaik demi penyelesaian persoalan tenaga honor ini.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrNtCnVqOmIxFc7ihWwG2ceCyHEH9O4GpfgZhOCXkAoNCl5PT97hrEcEz_kJe-QiRwJj4vJfWCxQUR8pspeQmHXr66bAhMh7z6IXnKrSlkpo7DChSNv_6X9jjwEdcXWxRKUjVtKUEB8wCXzWK_-Yw0R55JJVNk3S7eSol1kRdaWmwmEAclsqGzVFUZeg/s1301/APPSI%20Honorer%20APKASI.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="753" data-original-width="1301" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrNtCnVqOmIxFc7ihWwG2ceCyHEH9O4GpfgZhOCXkAoNCl5PT97hrEcEz_kJe-QiRwJj4vJfWCxQUR8pspeQmHXr66bAhMh7z6IXnKrSlkpo7DChSNv_6X9jjwEdcXWxRKUjVtKUEB8wCXzWK_-Yw0R55JJVNk3S7eSol1kRdaWmwmEAclsqGzVFUZeg/w400-h231/APPSI%20Honorer%20APKASI.PNG" width="400" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">"Pokoknya setuju. Tidak akan ada dulu pemberhentian, pemecatan atau PHK Tenaga Honor. Itu aja!” tegas Gubernur Isran Noor dengan gaya khasnya saat door stop bersama MenPAN RB Abdullah Azwar Anas di Kantor Menpan dan RB usai pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam itu.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Lmqva4NYrAN4zyS-Tpva408t8p6STsllvpPnSlPa4doJpcKszOQiaLN5-DB4EpPThdjsEqaKv-cIk7F55BebY9uf_AQf5NC22cZ9qKJIoO9acfzoVWwdFD4MHPzW8htKwlBjDKsz4eM2m56xTFZcBavbQn8d1XGxrqtJVN3VF44JKvnlsMY5_dZoRw/s716/ISran%20AZWAR.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="487" data-original-width="716" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Lmqva4NYrAN4zyS-Tpva408t8p6STsllvpPnSlPa4doJpcKszOQiaLN5-DB4EpPThdjsEqaKv-cIk7F55BebY9uf_AQf5NC22cZ9qKJIoO9acfzoVWwdFD4MHPzW8htKwlBjDKsz4eM2m56xTFZcBavbQn8d1XGxrqtJVN3VF44JKvnlsMY5_dZoRw/w400-h272/ISran%20AZWAR.PNG" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;"><b><br /></b></p><p style="text-align: justify;"><b>REVIEW PROBLEMATIKA</b></p><p style="text-align: justify;">Jika melihat kebelakang, permasalahan tenaga honorer kembali mengemuka setelah terbitnya keputusan pemerintah yang tertuang dalam Surat Menteri PAN-RB Nomor B/165/M.SM.02.03/2022 tentang Status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.</p><p style="text-align: justify;">Dengan adanya kebijakan ini, pemerintah memastikan akan menghapus tenaga honorer mulai 28 November 2023 dan akan menentukan nasib 400.000 tenaga honorer, yang 120.000 di antaranya merupakan tenaga pendidik, sekitar 4.000 tenaga kesehatan, dan sekitar 2.000 tenaga penyuluh.</p><p style="text-align: justify;">Setidaknya pascapemberlakuan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, keberadaan honorer semakin menjadi tanda tanya. Sebab UU ASN hanya merumuskan dua jenis hubungan kerja pegawai pemerintah, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).</p><p style="text-align: justify;">Sedangkan kedudukan tenaga honorer tak kunjung diatur dasar hukumnya hingga menyebabkan ketidakjelasan status dalam sistem kepegawaian negara.</p><p><b>Sumber: forindonesia.id</b></p><p></p><ol style="text-align: left;"><li><a href="https://www.appsi.or.id/dalam-pra-rakernas-appsi-isran-tolak-penghapusan-tenaga-honorer.html/">https://www.appsi.or.id/dalam-pra-rakernas-appsi-isran-tolak-penghapusan-tenaga-honorer.html/</a></li><li><a href="https://www.republika.co.id/berita/roumo8451/gubernur-isran-noor-dan-rektor-ugm-pikirkan-solusi-27-juta-tenaga-honorer">https://www.republika.co.id/berita/roumo8451/gubernur-isran-noor-dan-rektor-ugm-pikirkan-solusi-27-juta-tenaga-honorer</a></li><li><a href="https://diskominfo.kaltimprov.go.id/berita/kabar-bahagia-untuk-honorer-isran-tegaskan-tak-ada-penghapusan">https://diskominfo.kaltimprov.go.id/berita/kabar-bahagia-untuk-honorer-isran-tegaskan-tak-ada-penghapusan</a></li><li><a href="https://lan.go.id/?p=10114">https://lan.go.id/?p=10114</a></li></ol><p></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-9206448693949534172023-02-07T10:51:00.009+08:002023-02-09T10:40:55.351+08:00DOA PENGUSIR SETAN / HANTU<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitHcXttieRJy1VqUOvhLX0muH8Rv3fmUu6hPBLTIfCeELFfT5k5vRI__5M-rbFNi3ccIuR6IheEhMd5Kqly0Tmq43yZbJaTQ4FYiFXODh89CiW38piVRe5J0ZTPqaUY3uGxlmfd-yimsLvE3s-4m0PcYoLKBh0IV2Tv4ZjJ0ZIDHjJ4lO72gk6n9qE/s198/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="158" data-original-width="198" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitHcXttieRJy1VqUOvhLX0muH8Rv3fmUu6hPBLTIfCeELFfT5k5vRI__5M-rbFNi3ccIuR6IheEhMd5Kqly0Tmq43yZbJaTQ4FYiFXODh89CiW38piVRe5J0ZTPqaUY3uGxlmfd-yimsLvE3s-4m0PcYoLKBh0IV2Tv4ZjJ0ZIDHjJ4lO72gk6n9qE/s1600/images.jpg" width="198" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Abah Guru Sekumpul, <span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #5f6368; font-size: 14px; font-weight: bold;">KH</span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">. Muhammad </span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #5f6368; font-size: 14px; font-weight: bold;">Zaini</span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;"> Abdul Ghani pernah berkalam terkait do'a untuk mengusir setan atau hantu dan wajib juga dipelajari bagi orang yang sering memandikan jenazah. InsyaAllah Do'a tersebut dilakukan saat melihat atau ada gangguan dari mahluk halus baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata.</span></div><div style="text-align: justify;"><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">Mudah-mudahan kita bisa istiqomah mengamalkannya, agar Allah SWT selalu menjaga kita dari gangguan Jin, dan semoga menjadi ladang amal jariyah untuk guru tercinta Abah guru sekumpul martapura, Aamiin ya Rabb.</span></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">Adapun do'a yang dimaksud adalah membaca "</span><i style="color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">DAF DUF DAM MALLAII MIN KULLI MATII AHMATII INNAKA MAYYITUN WAINNAHUM MAYYATUN BARKAT LAILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH"</i></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #5b5f62; font-size: 14px;"><span face="Inter, Helvetica, Arial, sans-serif"><i>"Barang siapa yang bertemu hantu lalu membaca do'a tersebut, dan di tiupkan pada nya, InsyaAllah makhluk itu akan hancur".</i></span></span></p><div style="text-align: right;"><br /></div><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;">يَارَسُوْلَ اللهِ سَلَامٌ عَلَيْكَ ۰۞۰ يَارَفِيْعَ اْلشَّانِ وَاْلدَّرَجِ</div><div class="google-auto-placed ap_container" style="background-color: white; clear: both; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; height: auto; text-align: center; width: 745px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-1349386598935511" data-ad-format="auto" data-ad-status="unfilled" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; display: block; height: 0px; margin: auto;"><div aria-label="Advertisement" id="aswift_4_host" style="background-color: transparent; border: none; display: inline-block; height: 0px; margin: 0px; opacity: 0; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 745px;" tabindex="0" title="Advertisement"><iframe allow="attribution-reporting" allowtransparency="true" data-google-container-id="a!5" data-google-query-id="CKzMhv3y-_wCFUtKnQkdiQ8A1A" data-load-complete="true" frameborder="0" height="0" hspace="0" id="aswift_4" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_4" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-1349386598935511&output=html&h=280&adk=103032770&adf=1620163179&pi=t.aa~a.165178637~i.3~rp.4&w=745&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1675505620&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=1965236581&ad_type=text_image&format=745x280&url=https%3A%2F%2Fwww.santripos.com%2F2019%2F12%2Fteks-lirik-sholawat-ya-rasulullah-salamun-alaik-tumhiho.html&host=ca-host-pub-1556223355139109&fwr=0&pra=3&rh=187&rw=745&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChEIgKH4ngYQ-Ou9yeiG9cGQARI_AF-ypDAEBFvvCYzDqTeBHZHe3wFIdryawPi7EDXQBzIGpVQOAVXiLhxrylAaz-Pd4Tn9Le6hnFNjYsbpkQbM&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiLFtdLGZhbHNlLG51bGwsIjY0IixbWyJOb3RfQSBCcmFuZCIsIjk5LjAuMC4wIl0sWyJHb29nbGUgQ2hyb21lIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiXSxbIkNocm9taXVtIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiXV0sZmFsc2Vd&dt=1675514784509&bpp=44&bdt=2583&idt=44&shv=r20230201&mjsv=m202301190101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3D3ef79ca813622a8d-2281f41f8cd90071%3AT%3D1675514783%3ART%3D1675514783%3AS%3DALNI_MaeIXLnWzPzc9fjekHclPIK7HBkbQ&gpic=UID%3D00000bb603aba7ea%3AT%3D1675514783%3ART%3D1675514783%3AS%3DALNI_MbVknvjnM-ML8k_cYRXweKaBBOX5w&prev_fmts=0x0%2C1100x280%2C745x280%2C728x90&nras=2&correlator=7821724728458&frm=20&pv=1&ga_vid=299245420.1675514783&ga_sid=1675514784&ga_hid=216505549&ga_fc=1&u_tz=480&u_his=12&u_h=720&u_w=1280&u_ah=680&u_aw=1280&u_cd=24&u_sd=1.5&dmc=8&adx=82&ady=2752&biw=1263&bih=552&scr_x=0&scr_y=566&eid=44759875%2C44759926%2C44759842%2C31071766%2C31071948%2C44772268%2C44779793%2C31071235%2C31067146%2C31067147%2C31067148%2C31068556&oid=2&pvsid=2805221986404353&tmod=7211947&uas=3&nvt=1&topics=3&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&eae=0&fc=1408&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1280%2C0%2C1280%2C680%2C1280%2C552&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&cms=1&fu=128&bc=31&td=1&ifi=5&uci=a!5&btvi=2&fsb=1&xpc=2fYjymBkrf&p=https%3A//www.santripos.com&dtd=1720" style="border-style: initial; border-width: 0px; display: block; height: 0px; left: 0px; margin: 0px auto; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; width: 745px;" vspace="0" width="745"></iframe></div></ins></div><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;"><b>Yâ Rosûlallâh salâmun ‘alaik, yâ rofî’asy-syâni waddaroji</b></div><p style="text-align: justify;"><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;"></span></p><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;">Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu, Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi</div>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-1578572158464886342023-02-04T21:34:00.003+08:002023-02-04T21:34:25.085+08:00AMALAN : Diberikan Rizki Halal dan Husnul Khotimah<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsA0glwmZnp44IsuWlrxPUGttscuhSpNVBLsojN68WLGY0LfNfihJAq4_B8pQwCs7N3YvBySh2sHeyPVlyyZqPt0hkiVKeAPMoGeL9KL5p944s0LRgHzfWg0qGZmkNeftDWOIgLGlF5owjXcmmJAAFkYZjyU4Y6qgFpdoGWIhG6r0TvFlgKCdm2wo-/s700/363567622.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="647" data-original-width="700" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsA0glwmZnp44IsuWlrxPUGttscuhSpNVBLsojN68WLGY0LfNfihJAq4_B8pQwCs7N3YvBySh2sHeyPVlyyZqPt0hkiVKeAPMoGeL9KL5p944s0LRgHzfWg0qGZmkNeftDWOIgLGlF5owjXcmmJAAFkYZjyU4Y6qgFpdoGWIhG6r0TvFlgKCdm2wo-/s320/363567622.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Abah Guru Sekumpul, <span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #5f6368; font-size: 14px; font-weight: bold;">KH</span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">. Muhammad </span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #5f6368; font-size: 14px; font-weight: bold;">Zaini</span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;"> Abdul Ghani pernah berkalam terkait amalan agar InsyaAllah diberikan oleh Allah Rizki yang luas dan halal (kekayaan) serta diberikan husnul khotimah diakhir hidupnya. Amalan tersebut dilakukan setiap pagi dan sore hari. Amalan yang dilakukan untuk menghajatkan sesuatu hendaknya dilakukan dengan <b>kesabaran. </b></span><span style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">Mudah-mudahan kita bisa istiqomah mengamalkan nya, agar Allah SWT melimpahkan Rahmat Nya untuk kita, dan semoga menjadi ladang amal jariyah untuk guru tercinta Abah guru sekumpul martapura, Aamiin ya Rabb.</span></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">Adapun amalan yang dimaksud adalah membaca "</span><i style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">Laa ilaaha illallah</i><span style="background-color: white; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: left;"> [ </span><span style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">لآإِلَهَ إِلاَّ الله</span><span style="background-color: white; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: left;"> ]" sebanyak 166x , lalu membaca "</span><span style="background-color: white; font-size: 14px; text-align: left;"><span style="color: #4d5156;">A</span></span><i style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">llah</i><span style="background-color: white; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: left;"> [</span><span style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 700; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"> الله</span><span style="background-color: white; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: left;"> ]" sebanyak 66x dan membaca </span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">"</span><i style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">Huu</i><span style="background-color: white; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: left;"> </span><span style="background-color: white; color: #5b5f62; font-family: Inter, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: left;">" sebanyak 77x , maka Insya Allah diberi makrifat, rizki yang halal dan husnul khotimah.</span></p><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;">يَارَسُوْلَ اللهِ سَلَامٌ عَلَيْكَ ۰۞۰ يَارَفِيْعَ اْلشَّانِ وَاْلدَّرَجِ</div><div class="google-auto-placed ap_container" style="background-color: white; clear: both; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; height: auto; text-align: center; width: 745px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-1349386598935511" data-ad-format="auto" data-ad-status="unfilled" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; display: block; height: 0px; margin: auto;"><div aria-label="Advertisement" id="aswift_4_host" style="background-color: transparent; border: none; display: inline-block; height: 0px; margin: 0px; opacity: 0; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 745px;" tabindex="0" title="Advertisement"><iframe allow="attribution-reporting" allowtransparency="true" data-google-container-id="a!5" data-google-query-id="CKzMhv3y-_wCFUtKnQkdiQ8A1A" data-load-complete="true" frameborder="0" height="0" hspace="0" id="aswift_4" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_4" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-1349386598935511&output=html&h=280&adk=103032770&adf=1620163179&pi=t.aa~a.165178637~i.3~rp.4&w=745&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1675505620&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=1965236581&ad_type=text_image&format=745x280&url=https%3A%2F%2Fwww.santripos.com%2F2019%2F12%2Fteks-lirik-sholawat-ya-rasulullah-salamun-alaik-tumhiho.html&host=ca-host-pub-1556223355139109&fwr=0&pra=3&rh=187&rw=745&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChEIgKH4ngYQ-Ou9yeiG9cGQARI_AF-ypDAEBFvvCYzDqTeBHZHe3wFIdryawPi7EDXQBzIGpVQOAVXiLhxrylAaz-Pd4Tn9Le6hnFNjYsbpkQbM&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiLFtdLGZhbHNlLG51bGwsIjY0IixbWyJOb3RfQSBCcmFuZCIsIjk5LjAuMC4wIl0sWyJHb29nbGUgQ2hyb21lIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiXSxbIkNocm9taXVtIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiXV0sZmFsc2Vd&dt=1675514784509&bpp=44&bdt=2583&idt=44&shv=r20230201&mjsv=m202301190101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3D3ef79ca813622a8d-2281f41f8cd90071%3AT%3D1675514783%3ART%3D1675514783%3AS%3DALNI_MaeIXLnWzPzc9fjekHclPIK7HBkbQ&gpic=UID%3D00000bb603aba7ea%3AT%3D1675514783%3ART%3D1675514783%3AS%3DALNI_MbVknvjnM-ML8k_cYRXweKaBBOX5w&prev_fmts=0x0%2C1100x280%2C745x280%2C728x90&nras=2&correlator=7821724728458&frm=20&pv=1&ga_vid=299245420.1675514783&ga_sid=1675514784&ga_hid=216505549&ga_fc=1&u_tz=480&u_his=12&u_h=720&u_w=1280&u_ah=680&u_aw=1280&u_cd=24&u_sd=1.5&dmc=8&adx=82&ady=2752&biw=1263&bih=552&scr_x=0&scr_y=566&eid=44759875%2C44759926%2C44759842%2C31071766%2C31071948%2C44772268%2C44779793%2C31071235%2C31067146%2C31067147%2C31067148%2C31068556&oid=2&pvsid=2805221986404353&tmod=7211947&uas=3&nvt=1&topics=3&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&eae=0&fc=1408&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1280%2C0%2C1280%2C680%2C1280%2C552&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&cms=1&fu=128&bc=31&td=1&ifi=5&uci=a!5&btvi=2&fsb=1&xpc=2fYjymBkrf&p=https%3A//www.santripos.com&dtd=1720" style="border-style: initial; border-width: 0px; display: block; height: 0px; left: 0px; margin: 0px auto; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; width: 745px;" vspace="0" width="745"></iframe></div></ins></div><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;"><b>Yâ Rosûlallâh salâmun ‘alaik, yâ rofî’asy-syâni waddaroji</b></div><p style="text-align: justify;"><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;"></span></p><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;">Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu, Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi</div>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-34766604416526728432023-02-04T21:13:00.003+08:002023-02-04T21:13:53.068+08:00AMALAN : Jasad Tidak Hancur Dalam Kubur<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN1FMWUdRPVSfLrRgp08NcTuTy4r3zgAPqcuR80tzyoPfrdzZVtjMBBOIXAgp3HrHQlJMoEAK9QH1bqpSAbeuBbVABYeFNtJM5s9PhvU1ZrZ_KgQgfnWNLm6ufvozvim4hBku838VnzlqUmzW40G2TOrrBKKKavurPW-zU7UmNGeyTlX3fvoteN2vQ/s640/096611000_1673867849-Abah_Guru_Sekumpul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN1FMWUdRPVSfLrRgp08NcTuTy4r3zgAPqcuR80tzyoPfrdzZVtjMBBOIXAgp3HrHQlJMoEAK9QH1bqpSAbeuBbVABYeFNtJM5s9PhvU1ZrZ_KgQgfnWNLm6ufvozvim4hBku838VnzlqUmzW40G2TOrrBKKKavurPW-zU7UmNGeyTlX3fvoteN2vQ/s320/096611000_1673867849-Abah_Guru_Sekumpul.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Abah Guru Sekumpul, <span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #5f6368; font-size: 14px; font-weight: bold;">KH</span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">. Muhammad </span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #5f6368; font-size: 14px; font-weight: bold;">Zaini</span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;"> Abdul Ghani pernah berkalam terkait amalan agar jasad atau badan tidak hancur atau busuk di dalam kubur. Amalan tersebut dilakukan setiap malam, dan makna malam itu mulai setelah siang hingga pukul 12 malam. Semoga amalan tersebut bisa membawa kita juga diajuhkan dari siksa kubur dan jasad tidak hancur seperti halnya jasad para nabi dan awlia Allah. Amalan yang dilakukan untuk menghajatkan sesuatu hendaknya dilakukan dengan <b>kesabaran. </b></span><span style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">Mudah-mudahan kita bisa istiqomah mengamalkan nya, agar Allah SWT melimpahkan Rahmat Nya untuk kita, dan semoga menjadi ladang amal jariyah untuk guru tercinta Abah guru sekumpul martapura, Aamiin ya Rabb</span></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">Adapun amalan yang dimaksud adalah </span><span style="color: #4d5156;"><span style="font-size: 14px;">surah Al Mulk atau surah Tabarak yang berarti Maha Suci. </span></span><span style="color: #4d5156; font-size: 14px;">Nama Tabarak ini diambil dari kata pertama pada ayat pertama dalam surahnya. </span><span style="color: #4d5156; font-size: 14px;">Surah Tabarak atau surah Al Mulk diturunkan di Mekkah sebagai surat ke-67 dalam susunam mushaf Al Quran. Sementara makna dari Al Mulk sendiri adalah kerajaan. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #4d5156; font-size: 14px;">Selain amalan surah Tabarak tersebut, adapula amalan sholawat yang dapat diamalkan dengan tujuan yang sama yakni agar jasad tidak hancur di dalam kubur yakni "<b>Ya Ahmad, Ya Muhammad, </b></span><span style="font-size: 14px; text-align: left;"><span style="color: #4d5156;"><b>Sallimna bi 'Ihsanikal Qadim</b>"</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">" YA GHANIY " dan diamalkan dengan sabar setiap malam Jum'at 1000x, niscaya diberikan Allah kekayaan.</span></p><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;">يَارَسُوْلَ اللهِ سَلَامٌ عَلَيْكَ ۰۞۰ يَارَفِيْعَ اْلشَّانِ وَاْلدَّرَجِ</div><div class="google-auto-placed ap_container" style="background-color: white; clear: both; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; height: auto; text-align: center; width: 745px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-1349386598935511" data-ad-format="auto" data-ad-status="unfilled" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; display: block; height: 0px; margin: auto;"><div aria-label="Advertisement" id="aswift_4_host" style="background-color: transparent; border: none; display: inline-block; height: 0px; margin: 0px; opacity: 0; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 745px;" tabindex="0" title="Advertisement"><iframe allow="attribution-reporting" allowtransparency="true" data-google-container-id="a!5" data-google-query-id="CKzMhv3y-_wCFUtKnQkdiQ8A1A" data-load-complete="true" frameborder="0" height="0" hspace="0" id="aswift_4" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_4" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-1349386598935511&output=html&h=280&adk=103032770&adf=1620163179&pi=t.aa~a.165178637~i.3~rp.4&w=745&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1675505620&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=1965236581&ad_type=text_image&format=745x280&url=https%3A%2F%2Fwww.santripos.com%2F2019%2F12%2Fteks-lirik-sholawat-ya-rasulullah-salamun-alaik-tumhiho.html&host=ca-host-pub-1556223355139109&fwr=0&pra=3&rh=187&rw=745&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChEIgKH4ngYQ-Ou9yeiG9cGQARI_AF-ypDAEBFvvCYzDqTeBHZHe3wFIdryawPi7EDXQBzIGpVQOAVXiLhxrylAaz-Pd4Tn9Le6hnFNjYsbpkQbM&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiLFtdLGZhbHNlLG51bGwsIjY0IixbWyJOb3RfQSBCcmFuZCIsIjk5LjAuMC4wIl0sWyJHb29nbGUgQ2hyb21lIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiXSxbIkNocm9taXVtIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiXV0sZmFsc2Vd&dt=1675514784509&bpp=44&bdt=2583&idt=44&shv=r20230201&mjsv=m202301190101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3D3ef79ca813622a8d-2281f41f8cd90071%3AT%3D1675514783%3ART%3D1675514783%3AS%3DALNI_MaeIXLnWzPzc9fjekHclPIK7HBkbQ&gpic=UID%3D00000bb603aba7ea%3AT%3D1675514783%3ART%3D1675514783%3AS%3DALNI_MbVknvjnM-ML8k_cYRXweKaBBOX5w&prev_fmts=0x0%2C1100x280%2C745x280%2C728x90&nras=2&correlator=7821724728458&frm=20&pv=1&ga_vid=299245420.1675514783&ga_sid=1675514784&ga_hid=216505549&ga_fc=1&u_tz=480&u_his=12&u_h=720&u_w=1280&u_ah=680&u_aw=1280&u_cd=24&u_sd=1.5&dmc=8&adx=82&ady=2752&biw=1263&bih=552&scr_x=0&scr_y=566&eid=44759875%2C44759926%2C44759842%2C31071766%2C31071948%2C44772268%2C44779793%2C31071235%2C31067146%2C31067147%2C31067148%2C31068556&oid=2&pvsid=2805221986404353&tmod=7211947&uas=3&nvt=1&topics=3&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&eae=0&fc=1408&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1280%2C0%2C1280%2C680%2C1280%2C552&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&cms=1&fu=128&bc=31&td=1&ifi=5&uci=a!5&btvi=2&fsb=1&xpc=2fYjymBkrf&p=https%3A//www.santripos.com&dtd=1720" style="border-style: initial; border-width: 0px; display: block; height: 0px; left: 0px; margin: 0px auto; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; width: 745px;" vspace="0" width="745"></iframe></div></ins></div><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;"><b>Yâ Rosûlallâh salâmun ‘alaik, yâ rofî’asy-syâni waddaroji</b></div><p style="text-align: justify;"><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;"></span></p><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;">Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu, Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi</div>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-24785445598779837032023-02-04T20:35:00.011+08:002023-02-04T20:49:37.825+08:00DZIKIR : Amalan Diberikan Kekayaan<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL5ceSjw_Q3W28L5Wl46ggwul22LJYtXI46WElhdA8d4BGm4JhvxjAGsjKgZBE2BZicPvnkVGkDEg6ZBk-X2oFUVX-Ec6BD6Is_CqP-Pc2rT9AZr9dWZzqei8D-1MpduE0UWxXfU1vA0iSbcCiYBM5ON-oYADMJOJDp27tLHMM6rPZBQBg_eMXgWqo/s700/363567622.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="647" data-original-width="700" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL5ceSjw_Q3W28L5Wl46ggwul22LJYtXI46WElhdA8d4BGm4JhvxjAGsjKgZBE2BZicPvnkVGkDEg6ZBk-X2oFUVX-Ec6BD6Is_CqP-Pc2rT9AZr9dWZzqei8D-1MpduE0UWxXfU1vA0iSbcCiYBM5ON-oYADMJOJDp27tLHMM6rPZBQBg_eMXgWqo/s320/363567622.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Abah Guru Sekumpul, <span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #5f6368; font-size: 14px; font-weight: bold;">KH</span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">. Muhammad </span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #5f6368; font-size: 14px; font-weight: bold;">Zaini</span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;"> Abdul Ghani pernah berkalam terkait dzikir atau amalan untuk dapat diberikan kekayaan oleh Allah SWT. Dzikir tersebut dilakukan setiap malam Jum'at sebanyak seribu kali (1000x). Beliau juga berpesan agar setiap amalan yang dilakukan untuk menghajatkan sesuatu hendaknya dilakukan dengan <b>kesabaran. </b></span></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;">Adapun dzikir yang dimaksud adalah " YA GHANIY " dan diamalkan dengan sabar setiap malam Jum'at 1000x, niscaya diberikan Allah kekayaan.</span></p><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;">يَارَسُوْلَ اللهِ سَلَامٌ عَلَيْكَ ۰۞۰ يَارَفِيْعَ اْلشَّانِ وَاْلدَّرَجِ</div><div class="google-auto-placed ap_container" style="background-color: white; clear: both; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; height: auto; text-align: center; width: 745px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-1349386598935511" data-ad-format="auto" data-ad-status="unfilled" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; display: block; height: 0px; margin: auto;"><div aria-label="Advertisement" id="aswift_4_host" style="background-color: transparent; border: none; display: inline-block; height: 0px; margin: 0px; opacity: 0; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 745px;" tabindex="0" title="Advertisement"><iframe allow="attribution-reporting" allowtransparency="true" data-google-container-id="a!5" data-google-query-id="CKzMhv3y-_wCFUtKnQkdiQ8A1A" data-load-complete="true" frameborder="0" height="0" hspace="0" id="aswift_4" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_4" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-1349386598935511&output=html&h=280&adk=103032770&adf=1620163179&pi=t.aa~a.165178637~i.3~rp.4&w=745&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1675505620&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=1965236581&ad_type=text_image&format=745x280&url=https%3A%2F%2Fwww.santripos.com%2F2019%2F12%2Fteks-lirik-sholawat-ya-rasulullah-salamun-alaik-tumhiho.html&host=ca-host-pub-1556223355139109&fwr=0&pra=3&rh=187&rw=745&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChEIgKH4ngYQ-Ou9yeiG9cGQARI_AF-ypDAEBFvvCYzDqTeBHZHe3wFIdryawPi7EDXQBzIGpVQOAVXiLhxrylAaz-Pd4Tn9Le6hnFNjYsbpkQbM&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiLFtdLGZhbHNlLG51bGwsIjY0IixbWyJOb3RfQSBCcmFuZCIsIjk5LjAuMC4wIl0sWyJHb29nbGUgQ2hyb21lIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiXSxbIkNocm9taXVtIiwiMTA5LjAuNTQxNC4xMjAiXV0sZmFsc2Vd&dt=1675514784509&bpp=44&bdt=2583&idt=44&shv=r20230201&mjsv=m202301190101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3D3ef79ca813622a8d-2281f41f8cd90071%3AT%3D1675514783%3ART%3D1675514783%3AS%3DALNI_MaeIXLnWzPzc9fjekHclPIK7HBkbQ&gpic=UID%3D00000bb603aba7ea%3AT%3D1675514783%3ART%3D1675514783%3AS%3DALNI_MbVknvjnM-ML8k_cYRXweKaBBOX5w&prev_fmts=0x0%2C1100x280%2C745x280%2C728x90&nras=2&correlator=7821724728458&frm=20&pv=1&ga_vid=299245420.1675514783&ga_sid=1675514784&ga_hid=216505549&ga_fc=1&u_tz=480&u_his=12&u_h=720&u_w=1280&u_ah=680&u_aw=1280&u_cd=24&u_sd=1.5&dmc=8&adx=82&ady=2752&biw=1263&bih=552&scr_x=0&scr_y=566&eid=44759875%2C44759926%2C44759842%2C31071766%2C31071948%2C44772268%2C44779793%2C31071235%2C31067146%2C31067147%2C31067148%2C31068556&oid=2&pvsid=2805221986404353&tmod=7211947&uas=3&nvt=1&topics=3&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&eae=0&fc=1408&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1280%2C0%2C1280%2C680%2C1280%2C552&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&cms=1&fu=128&bc=31&td=1&ifi=5&uci=a!5&btvi=2&fsb=1&xpc=2fYjymBkrf&p=https%3A//www.santripos.com&dtd=1720" style="border-style: initial; border-width: 0px; display: block; height: 0px; left: 0px; margin: 0px auto; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; width: 745px;" vspace="0" width="745"></iframe></div></ins></div><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;"><b>Yâ Rosûlallâh salâmun ‘alaik, yâ rofî’asy-syâni waddaroji</b></div><p style="text-align: justify;"><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #4d5156; font-size: 14px;"></span></p><div style="background-color: white; color: #292929; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: center;">Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu, Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi</div>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-56556012380202865372022-03-18T07:03:00.118+08:002022-06-16T09:27:28.968+08:00KURIKULUM MERDEKA (PERMEN / KEPMEN / PAPARAN) : PERMEN NO 16 TENTANG STANDAR PROSES & PERMEN NO 21 TENTANG STANDAR PENILAIAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgkNeOvWWy6Ja3JtX4HFC-pVDcpDmdZ_xxmf11YhlvJBH3OzwpJAgOnfyo_i0vAQf0sdBuk428RnmDcDKcVpd0loUgXQlXVoqq834kRCzvVoAPpttiKgYwXI2kM7OCdicp8tP_o_vDbPv-W--uO3DolkvDAJU9-8kLlt7vk-G4fUKHmKEQ9-CTk3BqQ=s1748" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1240" data-original-width="1748" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgkNeOvWWy6Ja3JtX4HFC-pVDcpDmdZ_xxmf11YhlvJBH3OzwpJAgOnfyo_i0vAQf0sdBuk428RnmDcDKcVpd0loUgXQlXVoqq834kRCzvVoAPpttiKgYwXI2kM7OCdicp8tP_o_vDbPv-W--uO3DolkvDAJU9-8kLlt7vk-G4fUKHmKEQ9-CTk3BqQ=s320" width="320"></a></div><p></p><p></p><p style="text-align: justify;">Sahabat HIPPER Indonesia yang terus bergerak berburu baru dan merupakan guru-guru berkebutuhan khusus atau bukan guru biasa dimanapun anda berada. Kali ini kami akan membagikan berbagai bahan terkait Kurikulum Merdeka mulai dari peraturan hingga hal-hal teknis untuk dapat disimak, dipelajari dan dikembangkan sesuai kebutuhan peserta didik.</p><p style="text-align: justify;">Kapanpun kebijakan dapat berubah, apapun Kurikulumnya, sejatinya guru harus bisa memahami ruh dari setiap perubahan tersebut. Sebagai bahan inspirasi pengembangan anda dapat mengunduh dan membacanya melalui link berikut ini:</p><p style="text-align: justify;">1. Peraturan Pemerintah (PP) No 57 Tahun 2021 (<a href="https://drive.google.com/file/d/1i1lxhFh3PDJzW7Rz8CNdHyqpzW38vCwE/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>2. Peraturan Pemerintah (PP) No 4 Tahun 2022 - Perubahan PP 57 (<a href="https://drive.google.com/file/d/1ZjBqtMwm23KkjeoV8c53RJgDGmwYVi4N/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>3. Permendikbud Nomor 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan - SKL (<a href="https://drive.google.com/file/d/1hyMudyqTGI4uFZdehYjIvDtrpBz3qGAm/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>4. Permendikbud Nomor 7 Tahun 2022 Standar Isi - SI (<a href="https://drive.google.com/file/d/1SZVkBYdswHEHKlGwbk8dx868lDvJxT4b/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>5. Kepmen 371 Tahun 2021 Tentang PSP (<a href="https://drive.google.com/file/d/1KUrfFRxaemJj-xXa2FiAAW1aXT4kepDZ/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>6. Kepmen 56 Tahun 2020 Pedoman Penerapan Kurikulum (<a href="https://drive.google.com/file/d/1qXgH7D93US5rTVfuO7G_IgyhJCEH-NdB/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>7. Kepmen 028/H/KU Tahun 2021 Tentang Capaian Pembelajaran - CP (<a href="https://drive.google.com/file/d/1qbODaTRSaHQH1yp001zMTfy1pw8qKvtw/view?usp=drivesdk" target="_blank">download</a>)<br>8. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran - Revisi (<a href="https://drive.google.com/file/d/1ozOzcCVtYm2kA6B2DAA3xClGoxGhCI-L/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)</p><p style="text-align: justify;"><div style="text-align: start;">8A. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 033/H/KR/2022 Tentang REVISI Capaian Pembelajaran - Revisi Juni (<a href="https://drive.google.com/file/d/1uC5XqGmcowLd-tbCWtbiF9hyAm6t9Dmb/view?usp=drivesdk" target="_blank">download</a>)<br></div><div style="text-align: start;"><br></div>9. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022 Tentang Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka (<a href="https://drive.google.com/file/d/18xiRD-RQlNnYSqDr-1fY6bbUT9zz4RpM/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)</p><p style="text-align: justify;">10. Permendikbud Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses (<a href="https://drive.google.com/file/d/1PrSq7BCxsYeaNNPjMz9jsVCNh3kdvmg6/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>) <br> 11. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian (<a href="https://drive.google.com/file/d/1j4XdE9vXb_dsrzbCLtGiQd2iTHC3ptHw/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>) <br> 12. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Rev Juni 22 (<a href="https://drive.google.com/file/d/1s5WPO6TtIa0AfeIwfplzO7NC7ojwiWDK/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>) <br> 13. Panduan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 Rev. Juni 22 (<a href="https://drive.google.com/file/d/1k7RO8oSTiGNB48B5mwvnxU9GZC9Npvfi/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)</p><p style="text-align: justify;">1. Konsep dan Komponen Modul Ajar (<a href="https://drive.google.com/file/d/1aHMLY-WPXmDg4li5nBDxhKpcFHIJYNih/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>2. Konsep Alur Tujuan Pembelajaran (<a href="https://drive.google.com/file/d/1ZZI2AEHWucmfLRjIlWpgV_vj9wQ6RTAl/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>3. Prinsip Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (<a href="https://drive.google.com/file/d/1sQnagkX2uFK3ijJCKSpd5wO4Y7cFEGJW/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>4. Prinsip dan Prosedur Penyusunan Modul Ajar (<a href="https://drive.google.com/file/d/1XaI7DxmCmYVXFCJFaR29iEUczFebqKkS/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>5. Konsep Tujuan Pembelajaran (<a href="https://drive.google.com/file/d/19jmRU91NjjLSPb2HPBIp5vHPUCbx0r3p/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>6. Asesmen Diagnostik (<a href="https://drive.google.com/file/d/14-T9uwDARQI7yJRLnjtDyjpwXN7k5EhE/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>7. Kerangka Kurikulum_Prinsip Pembelajaran dan Asesmen (<a href="https://drive.google.com/file/d/1NwoiUUvBgvA7fh5zGmkM6if34itvsioi/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>8. Asesmen Formatif dan Sumatif (<a href="https://drive.google.com/file/d/1OLPEkxzzcs7u_OM-XWEMLO8DkU3AaNGV/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>9. Komponen Kurikulum Operasional (<a href="https://drive.google.com/file/d/1ZIKlXeIB0WsjNzduAQWPukKw63tvhlHq/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>10. Dimensi Profil Pelajar Pancasila (PPP) (<a href="https://drive.google.com/file/d/1eNM9aos6MvovsjWccJr1TFWO30UlpV9j/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>11. Panduan Guru Pedoman Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila PAUD (<a href="https://drive.google.com/file/d/1uN4tZDkafoxFXMiwd6R1AJI7zBa75aI5/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br>12. Panduan Guru Pedoman Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD/SMP/SMA (<a href="https://drive.google.com/file/d/1s5WPO6TtIa0AfeIwfplzO7NC7ojwiWDK/view?usp=sharing" target="_blank">download</a>)<br></p><p style="text-align: justify;">13. Panduan Pembelajaran dan Asesmen (<a href="12. Panduan Guru Pedoman Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD/SMP/SMA (download)">download</a>)</p><p style="text-align: justify;"><br></p><p style="text-align: justify;"><b>Contoh Dokumen KOS dan Modul </b></p><p style="text-align: justify;">1. Contoh Kurikulum Operasional (KOS) PSP (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1JUlgcayxMH8A7muLhuKx29vVbkm9p22O">download</a>) <br>2. Contoh Modul Ajar (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1KSNPlBLz7rGcC9ptXEoRRMa2mHb-lAML">download</a>) <br>3. Contoh Modul Proyek (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1ShIhtml9UwT4__IO0FYaMrazVZuF2QTh">download</a>) <br></p><p style="text-align: justify;"><b>Alur Tujuan Pembelajaran (DIKDASMEN)</b></p><p style="text-align: justify;">1. Antropologi (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1cL7YWMIhPZf1NJ8yO1LGD6Nm76YjH3lc?usp=sharing">download</a>) <br>2. Bahasa Arab (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1oYq8jWHH2sDHDCcoOlkM55f44sWN0tk8?usp=sharing">download</a>) <br>3. Bahasa Indonesia (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1OaO2FIqc9dUwcDCxKylv5lNm1BCIYyuW?usp=sharing">download</a>) <br>4. Bahasa Inggris (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/15QleTPvlVj3xniXaEo3JNlale_BPlDtN?usp=sharing">download</a>) <br>5. Bahasa Jepang (download) <br>6. Bahasa Jerman (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1JcFInbd0ic9mLWE16-pKzB3fARC_R6wN?usp=sharing">download</a>) <br>7. Bahasa Korea (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1BliqL1N_ChnpKMa8scuBjymSrQ_-Fjtu?usp=sharing">download</a>) <br>8. Bahasa Mandarin (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1EBSj6dK_boVpcE0nJ2sZpKLgb8Zym8CV?usp=sharing">download</a>) <br>9. Bahasa Perancis (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1c7-nA-zCdC7vpDFYY1vWNiiy23fRKGwS?usp=sharing">download</a>) <br>10. Biologi (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1Q-YJFZsdOwWPYEfQCex2Lb5oc6wpr6Hv?usp=sharing">download</a>) <br>11. Ekonomi (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1tO6kcatgVkrw41NOP5adbt7ireDNoQAN?usp=sharing">download</a>) <br>12. Fisika (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1h7CY0iNYVwcf7XWbSJgsJzPbCYO6H6Y2?usp=sharing">download</a>) <br>13. Geografi (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1qjRXOwKOHqnodelWSjKWrR0TCT6M2j0S?usp=sharing">download</a>) <br>14. Informatika (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1y4tkaOQgPSgjZatlu9bGgRNVkNycvzgv?usp=sharing">download</a>) <br>15. IPA SMP (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1s6r7fPIzzZslSkJk8k47IUEzgbARImBS?usp=sharing">download</a>) <br>16. IPAS (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1DW3plk4jZuh0Ih-JfRWogljlphh6RpP9?usp=sharing">download</a>) <br>17. IPS SMP (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1TCtPrZ9ftErHB5_Bqq8aqWpVOkRvvwU_?usp=sharing">download</a>) <br>18. Kimia (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1fh0sCfqORHR6H2swTJtAlChmMqffKQze?usp=sharing">download</a>) <br>19. Matematika (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1f_K3W-XaEdwHFXSMGIPUgzCkiTHGwTgW?usp=sharing">download</a>) <br>20. PJOK (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1dMH83a3FLeuYuYULYwQ_awqPDhXywd79?usp=sharing">download</a>) <br>21. PPKN (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1jaU8OrrIZAfq-rMgbcwtzE6evkEXD52m?usp=sharing">download</a>) <br>22. Sejarah (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1_ntBZHrgbed5j2V7V17QNrNv_l560mF1?usp=sharing">download</a>) <br>23. Sosiologi (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1SBv0gRuR8hBLrDW3RbrdsmYW4n7xaOWG?usp=sharing">download</a>) <br>24. Seni (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1TKihliQ_877mAHllWyQWZJs4D5TJiVRr?usp=sharing">download</a>) <br>25. Agama (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1VvTVbkyjFtXt-0gNrs4YKuKrpv8h7pjL?usp=sharing">download</a>) <br></p><p style="text-align: justify;">26. Diksus (<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1izjDt7q4amCtylJXiDalZobaEV3ovM9o?usp=sharing">download</a>)</p><p style="text-align: justify;"><b>Baca Juga : </b></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;"><a href="https://www.fathur.web.id/2022/03/buku-panduan-guru-kurikulum-merdeka.html" target="_blank">Buku Panduan Guru Kurikulum Merdeka / Prototype</a></span></b></p><p style="text-align: justify;"><b><span style="color: #0b5394;"><a href="https://www.fathur.web.id/2022/03/buku-siswa-kurikulum-merdeka-prototype.html" target="_blank">Buku Siswa Kurikulum Merdeka / Prototype</a></span></b></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-52912726067271751162022-03-14T13:23:00.005+08:002022-03-14T18:12:09.791+08:00BUKU SISWA KURIKULUM MERDEKA (PROTOTYPE)<p></p><div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgA3VltiGG9cJLnvBNrwHjf9GqQdBB8iXFfO9ayBDDMH0yV0F7ApxC29dMlpAUHxaRv2IZte3VKz5f_UhlZDIRVn6Bv018Ex0WpjNqz8MZDTfkgQD0WRt-yVOuhCMvCkdoHowmJ_lKefPZLrQqr_eTGvstmWuBcUuJn84LuPZQi6pp8h5D7cEu3rKEe=s1363" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="909" data-original-width="1363" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgA3VltiGG9cJLnvBNrwHjf9GqQdBB8iXFfO9ayBDDMH0yV0F7ApxC29dMlpAUHxaRv2IZte3VKz5f_UhlZDIRVn6Bv018Ex0WpjNqz8MZDTfkgQD0WRt-yVOuhCMvCkdoHowmJ_lKefPZLrQqr_eTGvstmWuBcUuJn84LuPZQi6pp8h5D7cEu3rKEe=s320" width="320"></a></div><p></p><p></p><p style="text-align: justify;">Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan <b><a href="https://www.fathur.web.id/2022/03/buku-panduan-guru-kurikulum-merdeka.html" target="_blank">Buku Panduan Guru</a></b> untuk setiap mata pelajaran dan Buku Siswa untuk setiap mata pelajaran untuk Sekolah Penggerak yang melaksanakan Kurikulum Prototype atau Kurikulum Merdeka baik jenjang SD atau sederajat, SMP atau sederajat, SMA atau sederajat dan SMK atau sederajat.</p><p style="text-align: justify;">Buku ini adalah buku inspirasi yang mengacu pada contoh Alur Pembelajaran, dimana sejatinya Tujuan Pembelajaran setiap guru di setiap sekolah semestinya berbeda-beda. Nah, untuk itu sebagai bahan inspirasi pengembangan anda dapat mengunduh dan membacanya melalui link berikut ini:</p><p style="text-align: justify;"><b>Jenjang SD/MI Kelas I:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Agama Budha (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Buddha-BS-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>2. Agama Hindu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Hindu-BS-KLS_I_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>3. Agama Islam (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/ISLAM-BS-KLS_I_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>4. Agama Katolik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KATOLIK-BS-KLS1_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>5. Agama Konghuchu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Khonghucu-BS-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>6. Agama Kristen (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KRISTEN-BS-KLS1_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>7. Bahasa Indonesia (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Bahasa_Indonesia-BS-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>8. Bahasa Inggris (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/INGGRIS-BS-KLS1_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>9. Kepercayaan (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kepercayaan-BS-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>10. Matematika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Matematika-BS-Kls1_rev2.pdf" target="_blank">download</a>)<br></p><p style="text-align: justify;"><i>**Khusus pengguna smartphone, jika tidak mau terdownload, silahkan <b>klik dan tahan</b> pada link download, lalu pilih Buka Tab Samaran / Buka Tab Baru. Lalu tunggu beberapa saat, dan periksa pada File Manager / Dokumen di smartphone anda.</i></p><p style="text-align: justify;"><b>Jenjang SD/MI Kelas IV:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Agama Budha (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/BUDDHA-BS-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>2. Agama Hindu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/HINDU-BS-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>3. Agama Islam (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/ISLAM-BS-KLS_IV_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>4. Agama Katolik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KATOLIK-BS-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>5. Agama Konghuchu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KHONGHUCU-BS-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>6. Agama Kristen (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KRISTEN-BS-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>7. Bahasa Indonesia (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Bahasa_Indonesia_BS_Kelas_4_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>8. Bahasa Inggris (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Bahasa_inggris_bs_IV_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>9. IPAS (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPAS-BS-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>10. Kepercayaan (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KEPERCAYAAN-BS-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>12. Matematika Vol 1 (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kelas_IV_Mat_Vol_1_BS_rev.pdf" target="_blank">download</a>) & Matematika Vol 2 (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/MATEMATIKA_BS_4_vol_2_REV.pdf" target="_blank">download</a>)<br><br></p><p style="text-align: justify;"><b>Jenjang SMP/MTs Kelas VII:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Agama Budha (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/BUDDHA-BS-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>2. Agama Hindu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/HINDU-BS-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>3. Agama Islam (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Islam_BS_Kls_VII_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>4. Agama Katolik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KATOLIK-BS-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>5. Agama Konghuchu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KHONGHUCU-BS-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>6. Agama Kristen (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KRISTEN-BS-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>7. Bahasa Indonesia (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/BAHASA_INDONESIA-BS-KLS_VII_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>8. Informatika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/INFORMATIKA-BS-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>9. IPA (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPA-BS-KLS_VII_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>10. IPS (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS-BS-KLS_VII_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>11. Kepercayaan (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KEPERCAYAAN-BS-KLS_VII_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>12. Matematika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/MATEMATIKA-BS-KLS_VII_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>13. PPKn (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PPKn-BS-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br><br></p><p style="text-align: justify;"><b>Jenjang SMA/MA Kelas X:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Agama Budha (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Buddha-BS-Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>2. Agama Hindu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/HINDU-BS-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>3. Agama Islam (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/ISLAM-BS-KLS_X_rev2.pdf" target="_blank">download</a>)<br>4. Agama Katolik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Katolik-BS-Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>5. Agama Konghuchu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KHONGHUCU-BS-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>6. Agama Kristen (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kristen-BS-Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>7. Bahasa Indonesia (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Bahasa_Indonesia_BS_Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>8. Informatika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/INFORMATIKA-BS-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>9. IPA (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPA-BS-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>10. IPS (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS_BS_Kelas_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>11. Kepercayaan (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kepercayaan_BS-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>12. Matematika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/MATEMATIKA-BS-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>13. PPKn (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PPKn-BS-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br></p><p style="text-align: justify;"><b>Jenjang SMK Kelas X:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Agama Budha (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Buddha-BS-Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>2. Agama Hindu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/HINDU-BS-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>3. Agama Islam (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/ISLAM-BS-KLS_X_rev2.pdf" target="_blank">download</a>)<br>4. Agama Katolik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Katolik-BS-Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>5. Agama Konghuchu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KHONGHUCU-BS-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>6. Agama Kristen (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kristen-BS-Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>7. Bahasa Indonesia (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Bahasa_Indonesia_BS_Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>8. Kepercayaan (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kepercayaan_BS-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>9. Matematika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/MATEMATIKA-BS-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>10. PPKn (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PPKn-BS-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>11. Sejarah (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Sejarah_BS_Kelas_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br></p><p style="text-align: justify;"><i>**Khusus pengguna smartphone, jika tidak mau terdownload, silahkan <b>klik dan tahan </b>pada link download, lalu pilih Buka Tab Samaran / Buka Tab Baru. Lalu tunggu beberapa saat, dan periksa pada File Manager / Dokumen di smartphone anda.</i><br></p><p style="text-align: justify;"><b>Baca Juga : <span style="color: #0b5394;"><a href="https://www.fathur.web.id/2022/03/buku-panduan-guru-kurikulum-merdeka.html" target="_blank">Buku Panduan Guru Kurikulum Merdeka / Prototype</a></span></b></p><p style="text-align: justify;"><br></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-65924235338467360652022-03-14T11:19:00.005+08:002022-03-14T18:13:55.880+08:00BUKU PANDUAN GURU KURIKULUM MERDEKA<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh6q_dfMcjJDMNZsV_-FVOeEkPgD76XZEKYuG7ssvfXXKEUDNOFYY_vE-LTJJ0FhkGXqNHumt1VOqYj1neAKPKHnogr9Y_l78O-90OqsqGrRpq2XS3XTcNS3-j52v5y5PppMB2odbaSamx9X2FIhTlnivoB-TB1ZLsP0cJKMTaW_00ZRKNZ3fE823Kt=s1308" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="910" data-original-width="1308" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh6q_dfMcjJDMNZsV_-FVOeEkPgD76XZEKYuG7ssvfXXKEUDNOFYY_vE-LTJJ0FhkGXqNHumt1VOqYj1neAKPKHnogr9Y_l78O-90OqsqGrRpq2XS3XTcNS3-j52v5y5PppMB2odbaSamx9X2FIhTlnivoB-TB1ZLsP0cJKMTaW_00ZRKNZ3fE823Kt=s320" width="320"></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan <b><a href="https://www.fathur.web.id/2022/03/buku-panduan-guru-kurikulum-merdeka.html" target="_blank">Buku Panduan Guru</a></b> untuk setiap mata pelajaran dan <b><a href="https://www.fathur.web.id/2022/03/buku-siswa-kurikulum-merdeka-prototype.html" target="_blank">Buku Siswa</a></b> untuk setiap mata pelajaran untuk Sekolah Penggerak yang melaksanakan Kurikulum Prototype atau Kurikulum Merdeka baik jenjang SD atau sederajat, SMP atau sederajat, SMA atau sederajat dan SMK atau sederajat.</p><p style="text-align: justify;">Buku ini adalah buku inspirasi yang mengacu pada contoh Alur Pembelajaran, dimana sejatinya Tujuan Pembelajaran setiap guru di setiap sekolah semestinya berbeda-beda. Nah, untuk itu sebagai bahan inspirasi pengembangan anda dapat mengunduh dan membacanya melalui link berikut ini:</p><p style="text-align: justify;"><b>Jenjang SD/MI Kelas I:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Agama Budha (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Buddha-BG-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>2. Agama Hindu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Hindu-BG-KLS_I_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>3. Agama Islam (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/ISLAM_BG_KLS_I_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>4. Agama Katolik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KATOLIK-BG-KLS1_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>5. Agama Konghuchu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Khonghucu-BG-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>6. Agama Kristen (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KRISTEN-BG-KLS1_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>7. Bahasa Indonesia (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Bahasa_Indonesia-BG-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>8. Bahasa Inggris (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/INGGRIS-BG-KLS1_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>9. Kepercayaan (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kepercayaan-BG-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>10. Matematika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Matematika-BG-Kls1_rev2.pdf" target="_blank">download</a>)<br>11. PPKn (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PPKn-BG-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>12. Seni Musik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Musik-BG-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>13. Seni Rupa (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Rupa-BG-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>14. Seni Tari (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Tari-BG-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)<br>15. Seni Teather (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Teater-BG-Kls_I.pdf" target="_blank">download</a>)</p><p style="text-align: justify;"><i>**Khusus pengguna smartphone, jika tidak mau terdownload, silahkan <b>klik dan tahan </b>pada link download, lalu pilih Buka Tab Samaran / Buka Tab Baru. Lalu tunggu beberapa saat, dan periksa pada File Manager / Dokumen di smartphone anda.</i><br></p><p style="text-align: justify;"><b>Jenjang SD/MI Kelas IV:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Agama Budha (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/BUDDHA-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>2. Agama Hindu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/HINDU-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>3. Agama Islam (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/ISLAM-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>4. Agama Katolik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KATOLIK-BG-KLS_IV_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>5. Agama Konghuchu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KHONGHUCU-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>6. Agama Kristen (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KRISTEN-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>7. Bahasa Indonesia (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/BAHASA_INDONESIA-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>8. Bahasa Inggris (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/BAHASA_INGGRIS-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>9. IPAS (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPAS-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>10. Kepercayaan (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KEPERCAYAAN-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>12. Matematika Vol 1 (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kelas_IV_Mat_Vol_1_BG_rev.pdf" target="_blank">download</a>) & Matematika Vol 2 (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/MATEMATIKA_BG_4_vol_2_REV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>13. PPKn (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PPKn-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>14. Seni Musik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/SENI_MUSIK-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>15. Seni Rupa (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/SENI_RUPA-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)<br>16. Seni Tari (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Teater-BG-Kls_IV_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>17. Seni Teather (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/SENI_TEATER-BG-KLS_IV.pdf" target="_blank">download</a>)</p><p style="text-align: justify;"><b>Jenjang SMP/MTs Kelas VII:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Agama Budha (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/BUDDHA-BG-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>2. Agama Hindu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/HINDU-BG-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>3. Agama Islam (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Islam_BG_Kls_VII_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>4. Agama Katolik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KATOLIK-BG-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>5. Agama Konghuchu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KHONGHUCU-BG-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>6. Agama Kristen (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KRISTEN-BG-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>7. Bahasa Indonesia (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/BAHASA_INDONESIA-BG-KLS_VII_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>8. Informatika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/INFORMATIKA-BG-KLS_VII_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>9. IPA (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPA-BG-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>10. IPS (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS-BG-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>11. Kepercayaan (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KEPERCAYAAN-BG-KLS_VII_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>12. Matematika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/MATEMATIKA-BG-KLS_VII_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>13. PJOK (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PJOK-BG-KLS_VII_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>14. PPKn (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PPKn-BG-KLS_VII.pdf" target="_blank">download</a>)<br>15. Seni Musik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/SENI_MUSIK-BG-KLS_VII_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>16. Seni Rupa (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/SENI_RUPA-BG-KLS_VII_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>17. Seni Tari (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/SENI_TARI-BG-KLS_VII_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>18. Seni Teather (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/SENI_TEATER-BG-KLS_VII_rev.pdf" target="_blank">download</a>)</p><p style="text-align: justify;"><b>Jenjang SMA/MA Kelas X:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Agama Budha (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/BUDDHA-BG-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>2. Agama Hindu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/HINDU-BG-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>3. Agama Islam (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/ISLAM-BG-KLS_X_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>4. Agama Katolik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Katolik-BG-Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>5. Agama Konghuchu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KHONGHUCU-BG-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>6. Agama Kristen (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kristen-BG-Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>7. Bahasa Indonesia (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Bahasa_Indonesia_BG_Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>8. Informatika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/INFORMATIKA-BG-KLS_X_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>9. IPA (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPA-BG-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>10. IPS (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS_BG_Kelas_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>11. Kepercayaan (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kepercayaan_BG-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>12. Matematika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/MATEMATIKA-BG-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>13. PJOK (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PJOK-BG-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>14. PPKn (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PPKn-BG-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>15. Seni Musik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Musik_BG_Kelas_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>16. Seni Rupa (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Rupa_BG_Kls_X_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>17. Seni Tari (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Tari_BG_Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>18. Seni Teather (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/SENI_TEATER-BG-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br><br></p><p style="text-align: justify;"><b>Jenjang SMK Kelas X:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Agama Budha (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/BUDDHA-BG-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>2. Agama Hindu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/HINDU-BG-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>3. Agama Islam (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/ISLAM-BG-KLS_X_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>4. Agama Katolik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Katolik-BG-Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>5. Agama Konghuchu (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/KHONGHUCU-BG-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>6. Agama Kristen (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kristen-BG-Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>7. Bahasa Indonesia (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Bahasa_Indonesia_BG_Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>8. Sejarah (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Sejarah_BG_Kelas_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>9. Kepercayaan (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Kepercayaan_BG-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>10. Matematika (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/MATEMATIKA-BG-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>11. PJOK (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PJOK-BG-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>12. PPKn (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/PPKn-BG-KLS_X.pdf" target="_blank">download</a>)<br>13. Seni Musik (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Musik_BG_Kelas_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>14. Seni Rupa (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Rupa_BG_Kls_X_rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>15. Seni Tari (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/Seni_Tari_BG_Kls_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br>16. Seni Teather (<a href="http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/SENI_TEATER-BG-KLS_X_Rev.pdf" target="_blank">download</a>)<br></p><p style="text-align: justify;"><i>**Khusus pengguna smartphone, jika tidak mau terdownload, silahkan <b>klik dan tahan </b>pada link download, lalu pilih Buka Tab Samaran / Buka Tab Baru. Lalu tunggu beberapa saat, dan periksa pada File Manager / Dokumen di smartphone anda.</i><br></p><p style="text-align: justify;">Baca juga: <b><a href="https://www.fathur.web.id/2022/03/buku-siswa-kurikulum-merdeka-prototype.html" target="_blank">Buku Siswa Kurikulum Merdeka / Prototype</a></b></p><p style="text-align: justify;"><br></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-68218972057265468792021-11-15T10:46:00.002+08:002021-11-15T10:46:20.167+08:00Laboratorium Kimia Ideal<p style="text-align: justify;">Laboratorium Kimia adalah sebuah fasilitas yang biasanya ada di kantor-kantor yang terkait dengan farmasi atau kedokteran serta terdapat pula di berbagai institusi pendidikan baik perguruan tinggi maupun sekolah-sekolah khususnya pada jenjang SMA yang memiliki jurusan MIPA.</p><p style="text-align: justify;">Bangunan Laboratorium Kimia hendaknya di design atau dirancang khusus berbeda dari laboratorium lainnya. Salah satu yang membedakannya dengan laboratorium lainnya adalah tersedianya Kamar Asam yang dilengkapi Cerobong Asap untuk penguapan zat/bahan kimia. Selain itu terdapat pula meja praktik yang dilengkapi dengan kran-kran untuk membersihkan tangan dan alat-alat dari bahan-bahan kimia.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglkrAseljO3KP5wnHYX46hFUyXEbtnHZOKrxvKVNjIxPjMYEyWnozOO6e9YjjUOVPjnq-0yEFIATfigR2s-c2OQbsjrP_UkrKYQ7dkJhq8Eok9gZix581kKos5DLylDCk_7IynLDp5Mqs/s1040/Mejaku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglkrAseljO3KP5wnHYX46hFUyXEbtnHZOKrxvKVNjIxPjMYEyWnozOO6e9YjjUOVPjnq-0yEFIATfigR2s-c2OQbsjrP_UkrKYQ7dkJhq8Eok9gZix581kKos5DLylDCk_7IynLDp5Mqs/w400-h300/Mejaku.jpg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnRXKLF-57Gqx3jY1IN-Ro1l4DqYcoOap9hvgnBkCUIZa2ADEcgISFAMwUkPj3Cxw9tINSJTphF4KZ3pg_nbHNOl_B57VxSF7wi05f0tWSkxOJWHSm3bqNTpoXGkFQ0IZLMqE1ugQxG2c/s1040/WhatsApp+Image+2021-11-15+at+10.17.17+%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="780" data-original-width="1040" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnRXKLF-57Gqx3jY1IN-Ro1l4DqYcoOap9hvgnBkCUIZa2ADEcgISFAMwUkPj3Cxw9tINSJTphF4KZ3pg_nbHNOl_B57VxSF7wi05f0tWSkxOJWHSm3bqNTpoXGkFQ0IZLMqE1ugQxG2c/w400-h300/WhatsApp+Image+2021-11-15+at+10.17.17+%25281%2529.jpeg" width="400" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjy-RW976MPPtBFqtZ4lW6SaZPgcNFgrravVGciIjrMf52FYg6Q8NeQll9PXMHXgBpm5Su-up3ENP1kYv9_YQwwOIepr9mw54DPXnRCBdEPnHlhacKzv8_TIq0KUS7g5RRLteYwIlWAyk/s1040/WhatsApp+Image+2021-11-15+at+10.17.18+%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="780" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjy-RW976MPPtBFqtZ4lW6SaZPgcNFgrravVGciIjrMf52FYg6Q8NeQll9PXMHXgBpm5Su-up3ENP1kYv9_YQwwOIepr9mw54DPXnRCBdEPnHlhacKzv8_TIq0KUS7g5RRLteYwIlWAyk/w480-h640/WhatsApp+Image+2021-11-15+at+10.17.18+%25281%2529.jpeg" width="480" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='434' height='243' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyxQq0HwO30KCe-dRvvCTm5pGVbragsCMbDrDz_5VWhM5fyb_hqUpoieX9A8M30zgUe51ZuMv3HUFUYgO7Tzw' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-78871296129097386222021-09-12T13:52:00.005+08:002021-09-12T13:53:52.216+08:00LIVE : PANTAUAN CCTV BANJIR DAN MACET DI SAMARINDA <p><span style="text-align: justify;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguURZeYg0Noa_-ePgd_fbWDtrJaYy0A6CirgnWTYEF62ViSOGC8fEDuST8oYbOSCxG_W5fGamZeBiE74yfFWjwG9s9a9JFx9bNgQAwCCFggQbR_fy_4dQewb0X_qOifr1ASzt2hRwFflg/s204/SamarindaNew.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="164" data-original-width="204" height="164" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguURZeYg0Noa_-ePgd_fbWDtrJaYy0A6CirgnWTYEF62ViSOGC8fEDuST8oYbOSCxG_W5fGamZeBiE74yfFWjwG9s9a9JFx9bNgQAwCCFggQbR_fy_4dQewb0X_qOifr1ASzt2hRwFflg/s0/SamarindaNew.PNG" width="204" /></a></span></div><span style="text-align: justify;">Pantauan kondisi lalulintas melalui CCTV di beberapa lokasi di Samarinda. Setelah membuka link portal ini tunggu beberapa saat untuk dapat menampilkan kondisi terkini atau tangkapan layar/video dari beberapa titik CCTV di Samarinda</span><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUg4wm-WH6Sgw4xdA6CyLUEyylFT0aEK7cNMtObUu_r_9kqf_P0kciEE1ua4w4DkZDv45KdjNWRHEqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=49Ix0TMwMDAEIV0QQ9fQwMhA1wLI1DWxSE00M040tDAwSdRLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>Fly Over Air Hitam</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUg4wm-WH6Sgw4xdA6CyLUEyylFT0aEK7cNMtObUu_r_9kqf_P0kciEE1ua4w4DkZDv45KdjNWRHEqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=4xIx1DOxSE00M7Y0MzM1MNVLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Simpang Lembuswana</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUK6b5PEn-_GzJInqmoMR-sdiWXVYaEGZ0knZfnEJfgoL6MuwlCBQiEHVCDDA-gE9cr4yEvXGMqqQqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=49Ix0TMwMDAEIV0QQ9fQwMhA1wLI1DWxSE00M040tDAwSdNLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Sungai Dama</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUg4wm-WH6Sgw4xdA6CyLUEyylFT0aEK7cNMtObUu_r_9kqf_P0kciEE1ua4w4DkZDv45KdjNWRHEqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=49Ix0TMwMDAEIV0QQ9fQwMhA1wLI1DWxSE00M05KtEg1t9RLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Taman Samarendah</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUg4wm-WH6Sgw4xdA6CyLUEyylFT0aEK7cNMtObUu_r_9kqf_P0kciEE1ua4w4DkZDv45KdjNWRHEqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=49Ix0TMwMDAEIV0QQ9fQwMhA1wLI1DWxSE00M7Y0MzNJS9NLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Ketinggian Waduk Benanga</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUMHe0G6vyAQ9ZktFuK56e0__R02YaEJNdxE98ek_IpADjcRoZOWQiEGNBTNzUiUhoiPa-W0OgT5oqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=4xIx1DOxSE00M040NE8zNdVLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Jembatan Mahkota 2</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUZa2BYIvi2Euaa8SMwG3HN3ma4gYaELFJvr3djE9omi_AYchf--8iEAxgbrpIc0mjvvIm2yP7EfMqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=49Ix0TMwMDAEIV0QQ9fQwMhA1wLI1DWxSE00M040tDAwTtJLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Simpang Jl. Anggur</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUg4wm-WH6Sgw4xdA6CyLUEyylFT0aEK7cNMtObUu_r_9kqf_P0kciEE1ua4w4DkZDv45KdjNWRHEqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=49Ix0TMwMDAEIV0QQ9fQwMhA1wLI1DWxSE00M05KtEg1T9FLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Simpang Hotel Mesra</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUK6b5PEn-_GzJInqmoMR-sdiWXVYaEGZ0knZfnEJfgoL6MuwlCBQiEHVCDDA-gE9cr4yEvXGMqqQqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=4xIx1DOxSE00M040NE9LsdBLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Simpang Antasari - Siraj Salman</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUK6b5PEn-_GzJInqmoMR-sdiWXVYaEGZ0knZfnEJfgoL6MuwlCBQiEHVCDDA-gE9cr4yEvXGMqqQqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=49Ix0TMwMDAEIV0QQ9fQwMhA1wLI1DWxSE00M040tDAwTtNLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Simpang 3 Lempake</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUK6b5PEn-_GzJInqmoMR-sdiWXVYaEGZ0knZfnEJfgoL6MuwlCBQiEHVCDDA-gE9cr4yEvXGMqqQqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=4xIx1DOxSE00M040NE9LNdZLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Simpang Gunung Lingai - Kesejahteraan</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUg4wm-WH6Sgw4xdA6CyLUEyylFT0aEK7cNMtObUu_r_9kqf_P0kciEE1ua4w4DkZDv45KdjNWRHEqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=4xIx1DOxSE00M7Y0MzNJS9FLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Mahakam 2 Tugu PLN</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUg4wm-WH6Sgw4xdA6CyLUEyylFT0aEK7cNMtObUu_r_9kqf_P0kciEE1ua4w4DkZDv45KdjNWRHEqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=4xIx1DOxSE00M040NE9LTdRLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Simpang Mugirejo</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://cctvsamarinda.iconpln.co.id/camera?session=AXgAh_8KEOFwg8Ds1UExjWk1VvcCCekSFgoUg4wm-WH6Sgw4xdA6CyLUEyylFT0aEK7cNMtObUu_r_9kqf_P0kciEE1ua4w4DkZDv45KdjNWRHEqBWd1ZXN0MiEaEE2erIRywEb_v4iN8kVXy1cqDWFkbWluaXN0cmF0b3I&camera_id=4xIx1DOxSE00M7YwNDUyMdZLTsw1MBASEE7vKs8odvBuM3dQEV72LA4A" width="520"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>CCTV Simpang Sempaja</b></div>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-21242113688490915822021-09-11T00:53:00.005+08:002021-09-11T17:03:32.675+08:00MELIHAT SISI LAIN RENCANA JALUR KERETA DI IBU KOTA BARU ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIyFe9TsxEYuZIT0ghsnqfhbOXCGYqKMy3wsM97eDJd83twt1SY1gfRTclBmqicAzcFnwQA47q6QCcMCNagLCYCihmjTWnifesUiGN6aWmcBACi1HXvgw_DxhNwe1Cqay1Xg5k0FcgYZ8/s1024/httpglobal.chinadaily.com.cn.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="682" data-original-width="1024" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIyFe9TsxEYuZIT0ghsnqfhbOXCGYqKMy3wsM97eDJd83twt1SY1gfRTclBmqicAzcFnwQA47q6QCcMCNagLCYCihmjTWnifesUiGN6aWmcBACi1HXvgw_DxhNwe1Cqay1Xg5k0FcgYZ8/s320/httpglobal.chinadaily.com.cn.jpeg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>global.chinadaily.com.cn</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ibu Kota Negara (IKN) yang baru untuk menggantikan Jakarta, hampir bisa dipastikan akan ditempatkan dengan mengambil lokasi di wilayah provinsi Kalimantan Timur atau lebih spesifik akan berlokasi dan mengambil sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yakni Kecamatan Sepaku dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yakni Kecamatan Samboja yang akan membentuk sebuah provinsi baru, sebut saja provinsi tersebut adalah <b>Provinsi Kalimantan Pusat </b>dengan ibu kotanya adalah <b>Martadipura Jaya</b>. (<a href="https://www.laskarbenuakalimantan.or.id/2021/09/ikn-jadi-pindah-ke-kaltim-bagaimana.html" target="_blank">klik berita terkait</a>)</div><p></p><p></p><p style="text-align: justify;">Terkait dengan daya dukung ibu kota baru tersebut, tentunya pemerintah pusat telah memikirkan alat transportasi massal pendukung untuk menuju ke pusat pemerintahan di ibu kota baru tersebut. Dan tranportasi kereta menjadi salah satu transportasi utama dari dan menuju ibu kota baru, seperti yang pernah disampaikan sebelumnya oleh Menteri Perhubungan maupun Menteri PPN/BAPPENAS dibeberapa media yakni menggunakan ART (Autonomous Rail Rapid Transit) atau Trackless Trem atau kereta tanpa rel.</p><p style="text-align: justify;">ART / Trackless Tream merupakan transportasi massal seperti kereta pada umumnya namun tidak memiliki lokomotif dan berjalan di atas jalan dengan menggunakan virtual track sebagai pemandu yang dibaca oleh sensor serta memanfaatkan GPS. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://www.youtube.com/embed/hHLIPYPTZdw" width="520" youtube-src-id="uCr8ggmv37c"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>Teknik Sensor Pada Kereta : Membaca Jalur Track</b></div><p style="text-align: justify;">Kelebihannya adalah ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi gas saat penggunaanya, tidak bising, dan dapat menampung jumlah penumpang yang relatif lebih banyak. Meski demikian terdapat beberapa kelemahan yaitu dalam pengoperasiannya menyebabkan penurunan kecepatan untuk moda transportasi lainnya karena harus berbagi jalur dengan transportasi lainnya.</p><p style="text-align: justify;">Jalur atau koridor pertama yang akan di buat tentunya adalah jalur/koridor dari bandara terdekat menuju pusat ibu kota negara yakni dari Bandara SAMS Sepinggan - Balikpapan menuju IKN serta pengembangan kedepannya dari Bandara APT Pranoto - Samarinda menuju IKN, karena Kaltim baru memiliki 2 buah bandara tersebut yang levelnya Intenasional dan masih bisa dikembangkan untuk bisa didarati Boeing 777 dan Airbus A330 mengingat ketika didarati 747-400 saja masih sedikit ada hentakan rem karena panjang landasan masih belum mencukupi untuk landing dengan nyaman.</p><p style="text-align: justify;">Kembali ke bahasan kereta. Rencana penyediaan jalur kereta ini sebenarnya masuk dalam program strategis nasional sudah cukup lama untuk mendukung Major Project sesuai dengan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Wilayah Kalimantan yakni <b>Ibu Kota Negara (IKN)</b> di Kaltim dan Pengembangan Wilayah <b>Metropolitan Banjarmasin </b>di Kalsel.</p><p style="text-align: justify;">Sebagai informasi tambahan terkait konektifitas dalam Major Project tersebut, pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga akan membangun jalur kereta sepanjang 215 kilometer yang menghubungkan kota Banjarmasin dengan kota Tanjung di Kabupaten Tabalong. Dengan demikian jarak Banjarmasin-Tanjung yang biasanya ditempuh dengan kendaraan sekitar 6-7 jam bisa dipangkas menjadi 1-2 jam menggunakan kereta listrik semacam Light Fast Train (LRT).</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://railway-news.com/wp-content/uploads/2017/05/Rail-Baltica-Project.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="240" src="https://railway-news.com/wp-content/uploads/2017/05/Rail-Baltica-Project.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://railway-news.com/wp-content/uploads/2017/05/Rail-Baltica-Project.jpg">https://railway-news.com</a></div><p style="text-align: justify;">Dengan terbangunnya jalur kereta ini nantinya, maka hanya menyisakan sekitar 140 KM untuk mencapai Titik Nol ibu kota negara yakni dari perbatasan Kaltim-Kalsel di Kecamatan Jaro (Tabalong) - Kecamatan Muara Langon (Paser) menuju Kecamatan Sepaku (PPU) yang tentunya selain untuk transportasi massal dalam mendukung IKN, juga untuk angkutan barang dari/dan ke kota Metropolitan Banjarmasin atau destinasi lainnya.</p><p style="text-align: justify;">Selain jalur tersebut, disebelah utara dan barat laut IKN juga direncanakan ada jalur kereta dari pesisir Maloy - Kutai Timur menuju Tabang di Kutai Kartanegara hingga perbatasan Kalteng dan jalur menuju utara hingga perbatasan negara tetangga, bahkan sampai ke Brunei.</p><div style="text-align: justify;"><b>Mari kita berandai-andai!</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">Saat kita naik kereta dari Bandung ke Jakarta atau sebaliknya dengan kereta eksekutif Argo Parahyangan (kereta berlokomotif) yang ditempuh selama lebih kurang 3 jam, biasanya saya nonton film yang disediakan atau malah tidur selama diperjalanan, mungkin sesekali bangun karena pemeriksaan tiket atau sekedar untuk ke toilet, karena memang merupakan kereta jarak jauh non-stop yang berbeda dengan KRL Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota yang akan berhenti puluhan kali disetiap stasiun yang dilewatinya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaeeetAS0VXpcziJVUh0qVIf-ojOuezn0ogF31IzXN9JVZL240WC30JzUmRbSWsQW5Ls4KW2z3KyKzly6ZFIeQcLsXxyi64YYyrtRyZp24Usbq19juQ6FB52KmHApwuznjAdBOuKd61r0/s1000/Peta-Rute-KRL-Terbaru.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="700" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaeeetAS0VXpcziJVUh0qVIf-ojOuezn0ogF31IzXN9JVZL240WC30JzUmRbSWsQW5Ls4KW2z3KyKzly6ZFIeQcLsXxyi64YYyrtRyZp24Usbq19juQ6FB52KmHApwuznjAdBOuKd61r0/w448-h640/Peta-Rute-KRL-Terbaru.jpg" width="448" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="text-align: left;"><b>Rute KRL Bogor - Jakarta</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitupula yang terbayang saat nanti hadirnya kereta listrik (LRT) jarak jauh Banjarmasin - Titik Nol IKN yang berjarak sekitar 360 KM yang jika nanti dioperasionalkan mungkin bisa ditempuh antara 2-3 jam non-stop. Begitupula Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan menuju Titik Nol IKN dan Bandara APT Pranoto Samarinda menuju Titik Nol IKN akan non-stop.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu jika non-stop, daerah yang dilalui transportasi ini dapat apa?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Inilah PR pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk bisa dapat cipratan "cuan" dari aktivitas masyarakat urban dari sebuah ibu kota negara di sisi transportasi kereta untuk kemaslahatan dan kesejahteraan warga benua etam. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dan ini juga PR organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan serta keagamaan lokal untuk turut serta memberdayakan masyarakat lokal agar tidak menjadi "penonton kereta lewat" ? Jangan sampai seperti penduduk yang hanya dapat mendengar deru suara kereta karena dipisahkan jarak tembok/dinding pembatas dengan peradaban baru.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>To Be Continue....</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">@fathur_kaltim</div><div style="text-align: justify;">.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://www.youtube.com/embed/Nh0zorfggj4" width="520" youtube-src-id="Nh0zorfggj4"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="color: #0b5394;"><b>Gambaran Pemindahan IKN-IKN di DUNIA</b> </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-23809989050940562642021-09-08T10:17:00.004+08:002021-09-08T10:17:37.609+08:00IKN JADI PINDAH KE KALTIM? BAGAIMANA MENURUT KEROAN DENGSANAK?<p style="text-align: justify;"><span style="text-align: justify;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkUKvEa1GDlpB0u4qTY2C9zLdZ4d0iHylJnZET0CIsy8PLP_mewKuXlTIAtYYxGJ0moEuOtJcA4PsNuCmueHsaPDcQ-Ldy1q4eXqUugkX101472s60SKkvIzLmcE8EGISuxNqQV6wxGU/s2048/Bappenas1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="2048" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkUKvEa1GDlpB0u4qTY2C9zLdZ4d0iHylJnZET0CIsy8PLP_mewKuXlTIAtYYxGJ0moEuOtJcA4PsNuCmueHsaPDcQ-Ldy1q4eXqUugkX101472s60SKkvIzLmcE8EGISuxNqQV6wxGU/s320/Bappenas1.jpg" width="320" /></a></span></div><span style="text-align: justify;"><br />Ibu Kota Negara (IKN) yang baru untuk menggantikan Jakarta, hampir bisa dipastikan akan ditempatkan dengan mengambil lokasi di wilayah provinsi Kalimantan Timur atau lebih spesifik akan berlokasi dan mengambil sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yakni Kecamatan Sepaku dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yakni Kecamatan Samboja.</span><p></p><p style="text-align: justify;">Perihal lokasi tersebut dimana telah ditetapkan perkiraan Titik Nol IKN yang berada di wilayah SEPAKU dimana jumlah penduduknya mencapai 36.357 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2020 atau dengan kepadatan penduduk sekitar 28 jiwa per kilometer persegi.</p><p style="text-align: justify;">Total luas wilayah IKN sendiri yang merupakan sebuah <b>Provinsi BARU </b>di tengah-tengah Provinsi Kalimantan Timur dalam perencanaanya akan mencapai luas total <b>256.180,87 hektar</b>. Kawasan tersebut terbagi menjadi <b>5.644 hektar </b>untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan dan selebihnya <b>56.180,87 hektar </b>untuk Kawasan IKN, selebihnya adalah Kawasan Pengembangan.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="320" src="https://www.youtube.com/embed/Nh0zorfggj4" width="520" youtube-src-id="Nh0zorfggj4"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="color: #0b5394;"><b>Gambaran Pemindahan IKN-IKN di DUNIA</b> </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="color: #0b5394;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;">Saat ini Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) dan Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) Tentang Badan Otorita IKN juga sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) di DPR-RI.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu bagaimanakah menurut pendapat keroan dengsanak dan kula seberataan mengenai hal tersebut? Akankah menguntungkan bagi warga dan masyarakat Kaltim khususnya dan Kalimantan pada umumnya?</div><p style="text-align: justify;">Mohon tuliskan pendapat atau saran anda pada bagian komentar postingan ini ! </p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-21488345670740812672021-08-15T11:59:00.006+08:002021-08-16T07:49:28.806+08:00ERROR CODE 404 : BAGAIMANA MEMAHAMI KEBIJAKAN PENDIDIKAN MELALUI CODE TERSEBUT? <p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsHHS3jFVv32g1uV7J27jL3BqslzlM8qvxOoK0fbK9uGeTNioCRxjillzrz9P0ji_nbPOJCPTntlBjprfLy1ZnkRXs3mQ7rV15SBGL6atilQsYad4athVextNuEintuDTnd_MJMgeQMLQ/s315/404.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="221" data-original-width="315" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsHHS3jFVv32g1uV7J27jL3BqslzlM8qvxOoK0fbK9uGeTNioCRxjillzrz9P0ji_nbPOJCPTntlBjprfLy1ZnkRXs3mQ7rV15SBGL6atilQsYad4athVextNuEintuDTnd_MJMgeQMLQ/s0/404.PNG" width="315" /></a></div><div style="text-align: justify;">Ketika berselancar di internet sebagai seorang surfing, acap kali kita sering menemukan pesan-pesan error tatkala mengunjungi sebuah situs atau mengakses link-link tertentu dan spesifik. <i><b>Surfing</b></i> sendiri merupakan kegiatan menjelajahi dunia maya / internet yang biasanya disebut juga dengan <b><i>browsing</i></b> dengan menggunakan software yang disebut <i style="font-weight: bold;">browser </i>dengan tujuan mencari atau menemukan data atau informasi sesuai dengan keinginan atau yang diharapkan. </div><p></p><p style="text-align: justify;">Sebenarnya banyak sekali kemungkinan pesan error yang ditampilkan saat kita berkomunikasi dengan webserver (penyedia layanan informasi) tatkala data atau informasi yang ingin kita peroleh tidak tersedia, tidak ada atau ada namun terbatas aksesnya. Pesan-pesan ini secara umum diwakili oleh angka-angka ratusan. Berikut ini beberapa pesan error yang biasanya anda temui:</p><p style="text-align: justify;"><b>1. Error 400: Bad Request</b></p><p style="text-align: justify;">Pesan error ini biasanya ditemukan saat anda salah dalam mengetikkan alamat/url sebuah website. Penyebab lainnya juga bisa dikarenakan oleh server website (webserver) yang sedang mengalami gangguan atau perawatan sehingga menyebabkan internet (web server) tidak dapat mengenali permintaan komputer.</p><p style="text-align: justify;"><b>2. Error 401: </b><strong style="background: none 0px 0px repeat scroll rgb(255, 255, 255); border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: arial; font-size: 16px; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: left; text-size-adjust: 100%;">Authorization Required</strong></p><p style="text-align: justify;">Pesan kesalahan ini sering tampil saat menemukan atau mengakses file/folder bersandi yang ada di internet. Makna dari error ini adalah anda tidak memiliki hak akses untuk membuka atau melihat file ataupun folder yang ada di internet karena terlindungi oleh kata sandi/password.</p><p style="text-align: justify;"><b>3. Error 402: Payment Required Error</b></p><p style="text-align: justify;">Kode ini tampil biasanya saat anda berbelanja online yang mengindikasikan terjadi kesalahan pembayaran saat berbelanja secara online. Namun pesan ini disediakan web server hanya untuk memerangkap kemungkinan error yang terjadi. Dengan teknologi https dan model pembayaran yang semakin baik, pesan ini hampir-hampir sudah tidak pernah terjadi.</p><p style="text-align: justify;"><b>4. Error 403: Server Forbidden</b></p><p style="text-align: justify;">Error 403 biasanya ditemukan saat mengakses suatu website yang mengharuskan anda untuk melakukan login terlebih dahulu. Pesan ini mengisyaratkan bahwa pengguna tidak dapat mengakses website bersangkutan lebih jauh dikarenakan akses terhadap infromasi tersebut aksesnya terbatas hanya kepada anggota atau dapat pula disebabkan pemilik website melakukan kesalahan dalam mengkonfigurasi folder.</p><p style="text-align: justify;"><b>5. Error 404: Server Not Found</b></p><p style="text-align: justify;">Nah, kode yang satu ini paling banyak dijumpai saat sedang mengakses informasi di internet. Error 404 artinya adalah bahwa halaman website yang diminta tidak tersedia di web server, baik itu karena dihapus, dipindahkan, diganti dan alasan lainnya seperti kesalahan ejaan, kesalahan penulisan domain dan kesalahan bentuk penulisan lainnya. Atau bisa juga disebabkan oleh chache memory komputer lokal.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRB1qwQPuM_lkUlNMPg9ueZor-2XSyOeidrejlxRnHSo-xpTJLM1i3jaNyZO7WtXoAmjBdrw2nyLf0pPkee2xOTak_hPOzixvKYlvlu4oY6tJZiVtG4v95ldoYA5dU68E29MMRdLPUPAo/s618/error.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="223" data-original-width="618" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRB1qwQPuM_lkUlNMPg9ueZor-2XSyOeidrejlxRnHSo-xpTJLM1i3jaNyZO7WtXoAmjBdrw2nyLf0pPkee2xOTak_hPOzixvKYlvlu4oY6tJZiVtG4v95ldoYA5dU68E29MMRdLPUPAo/w400-h144/error.PNG" width="400" /></a></div><p style="text-align: justify;"><b>6. Error 405: Methode Not Allowed</b></p><p style="text-align: justify;">Pesan seperti ini muncul apabila koneksi yang digunakan tidak sesuai atau tidak didukung oleh komputer server. Terkadang cukup sulit membedakan pesan kesalahan 405 dan 406, namun secara spesifik biasanya berkaitan dengan teknik pengambilan data pada database.</p><p style="text-align: justify;"><b>7. Error 406: Not Acceptable</b></p><p style="text-align: justify;">Kode 406 merupakan pesan kesalahan yang dikarenakan permintaan dari browser tidak dapat dipenuhi oleh server. Analoginya ada anak kecil usia 10 tahun yang minta uang kepada orang tuanya dengan jumlah 100 Juta, orang tua tentu faham sebenarnya apa yang diminta anak tapi tetep aja tidak diizinkan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu😆</p><p style="text-align: justify;"><b>8. Error 407: Proxy Authentication Required</b></p><p style="text-align: justify;">Kode ini sering muncul untuk memberi tahu bahwa pengguna harus mengotentikasi dirinya terlebih dahulu dengan proxy melalui pengaturan di web browser agar kemudian dapat mengakses website bersangkutan.</p><p style="text-align: justify;"><b>9. Error 408: Request Timeout</b></p><p style="text-align: justify;">Kesalahan seperti ini biasanya terjadi saat koneksi internet kita lambat, sehingga server memutus permintaan (request) karena terlalu lama. Namun mengatasi masalah ini cukup mudah, pengguna hanya harus kembali melakukan refresh browser atau mengganti koneksi jaringan dengan yang lebih cepat.</p><p style="text-align: justify;"><b>10. Error 500: Internal Server Error</b></p><p style="text-align: justify;">Bentuk kesalahan 500 umumnya sering ditemukan pengguna saat mengakses suatu website. Adapun kesalahan ini cenderung terletak pada konfigurasi akun hosting pemilik website, lebih tepatnya pada file .htaccess yang isinya tidak sesuai dengan standar kode seharusnya.</p><p style="text-align: justify;"><b>11. Error 501: Not Implemented</b></p><p style="text-align: justify;">Jika menemukan pesan Error 501, maka artinya permintaan komputer tidak dapat dikenali oleh server, atau server tidak dapat memproses permintaan tersebut.</p><p style="text-align: justify;"><b>12. Error 502: Bad Gateway</b></p><p style="text-align: justify;">Informasi tidak valid dari permintaan yang diterima server gateway atau proxy membuat munculnya kode error 502 ini.</p><p style="text-align: justify;"><b>13. Error 503: Service Unavailable</b></p><p style="text-align: justify;">Pesan ini biasanya muncul saat website sedang gangguan atau server mengalami kelebihan beban. Namun secara umum, ini adalah salah satu keadaan yang bersifat sementara.</p><p style="text-align: justify;"><b>14. Error 504: Gateway Timeout</b></p><p style="text-align: justify;">Adalah bentuk kesalahan dimana gateway atau proxy tidak menerima tanggapan dari server.</p><p style="text-align: justify;"><i><b>Sumber : https://www.indoworx.com/kode-error-internet/</b></i></p><p style="text-align: justify;"><i><br /></i></p><p style="text-align: justify;"><b>Web server </b>menyediakan layanan atau service error messege tersebut diatas agar pengguna / konsumen atau para peselancar yang mencari informasi di internet atau bahkan para pemilik website dan para programmer yang merancang bangun sebuah website dapat saling berkomunikasi dengan tujuan agar masing-masing orang memahami kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi disisi pengguna atau sisi programmer atau sisi penyedia layanan web server itu sendiri.</p><p style="text-align: justify;">Mekanisme ini sebenarnya sangat baik dan konstruktif untuk proses perbaikan dan peningkatan layanan-layanan yang disediakan sebuah situs/website. Namun akan sangat celaka bahkan fatal tatkala para pihak tersebut selalu terkadang menyalahkan pengguna/pemakai, padahal kesalahan-kesalahan yang ada tersebut biasanya lebih besar dan dominan terjadi disisi programmer atau analis bahkan disisi penyedia jasa hosting. </p><p style="text-align: justify;">Lalu bagaimana memahami kebijakan pendidikan saat ini dari pesan-pesan kesalahan (error code) yang sudah ada tersebut ? Benarkah kebijakan pendidikan saat ini analoginya adalah 404 ? </p><p style="text-align: justify;">Saya pribadi masih harus mengkaji lebih jauh untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, karena bisa jadi error codenya lebih dari 1 atau akumulatif, karena bisa saja juga kombinasi dengan 501 atau 503 ?</p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Terkadang kebijakan pendidikan kita itu tampak seperti looping dan on going process padahal bisa jadi dia akan menemui satu trap di ujungnya sana karena terlalu lama <b>looping </b>yang berakhir pada <b>408 : Request Time Out </b>, dampaknya bisa pada munculnya pesan <b>400 : Bad Request</b>.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Jika teralu banyak pesan kesalahan yang terjadi maka memperbaiki bug ditengah jalan itu terkadang sangat sulit, solusi akhir biasanya adalah ganti programmer atau bahkan ganti penyedia layanan hosting, terlebih jika penyedia layanan hosting tidak ada niatan untuk memperbaiki layanannnya maka konsumen sah-sah saja beralih ke penyedia layanan hosting lainnya. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; text-align: left; white-space: pre-wrap;">Kalau sudah muncul berbagai pesan error, yang panik dan dirugikan bukan cuman programmer dan penyedia layanan hosting, melainkan konsumennya juga. Yuk mari duduk satu lapak untuk memikirkan solusi terbaik agar konsumen sebagai target akhir dari sebuah kebijakan diuntungkan dan programnya tepat sasaran.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; text-align: left; white-space: pre-wrap;">@fathur_kaltim</span></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-47108508218908621742021-08-03T23:14:00.004+08:002021-08-04T13:24:55.898+08:00PENGAMBIL KEBIJAKAN PENDIDIKAN BISA TERTUDUH GENOSIDA JIKA ASESMEN NASIONAL TETAP DILAKSANAKAN ?<p></p><div style="text-align: justify;"><span face="lato, Helvetica, Arial, sans-serif" style="background-color: #fafafa; font-size: 16px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtC6GBNXt0FLWyptH84eooSZnwDzHxt6zoYj9SRRg2uVErCEFF03x5_0x0TV5Psu1KJUYVIcbrOVzKk61vUhqHtOvUh08fJbEY2xEhcCsXGvby8WYFOR93ePHJG5UGCYwKkKREF64pxkQ/s932/Genosida.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="776" data-original-width="932" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtC6GBNXt0FLWyptH84eooSZnwDzHxt6zoYj9SRRg2uVErCEFF03x5_0x0TV5Psu1KJUYVIcbrOVzKk61vUhqHtOvUh08fJbEY2xEhcCsXGvby8WYFOR93ePHJG5UGCYwKkKREF64pxkQ/s320/Genosida.jpg" width="320" /></a></div><br /></div>Asesmen Nasional 2021 sampai detik ini masih akan dilaksanakan sesuai jadual yang sudah di rilis di laman Kemendikbud yakni pada September-Oktober 2021 mendatang, setelah sebelumnya sudah pernah ditunda yang semestinya dilaksanakan pada Maret-April 2021 yang lalu. Walaupun sebenarnya, payung hukumnya sendiri baru diterbitkan pada tanggal 12 Juli 2021 melalui Permendikbud Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Asesmen Nasional. </span></div><div style="text-align: justify;"><span face="lato, Helvetica, Arial, sans-serif" style="background-color: #fafafa; font-size: 16px;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div>Untuk mengingatkan kita kembali bahwa, Mendikbud mengatakan pada Januari 2021 yang lalu melalui laman Kemdikbud (<b><a href="https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/01/jadwal-asesmen-nasional-2021-diundur" target="_blank">DISINI</a></b>). Adapun alasan diundurnya jadwal pelaksanaan AN tersebut adalah untuk memastikan agar persiapan logistik, infrastruktur, dan protokol kesehatan lebih optimal. Selain itu, waktu yang masih tersisa bisa digunakan untuk menyosialisasikan dan berkoordinasi lebih masif dengan pemerintah daerah mengenai pelaksanaan AN.</div><div> </div><div><span style="color: #0b5394;">“AN tetap perlu dilaksanakan. Kalau tidak, kita tidak bisa menghitung learning loss dan mengetahui mana saja sekolah-sekolah yang paling membutuhkan bantuan kita. Inilah yang diinginkan Kemendikbud dan DPR,” kata Mendikbud dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu (20/1/2021).</span></div><div><span style="color: #0b5394;"> </span></div><div><span style="color: #0b5394;">Mendikbud menjelaskan, pada Maret-April 2021 Kemendikbud baru akan melaksanakan tahapan rapat koordinasi, sosialisasi dan pelaksanaan teknis persiapan AN. Selanjutnya pada April-Agustus 2021 akan dilakukan simulasi AN di satuan pendidikan. Kemudian pada September-Oktober barulah akan diselenggarakan Asesmen Nasional yang hasilnya akan diumumkan pada Desember 2021. </span>Demikian kutipan dari laman kemdibud yang diakses pada 3 Agustus 2021.</div><div><br /></div><div>Sebenarnya potret data yang diharapkan dari hasil Asesmen Nasional saat ini sudah tersedia untuk membuat kebijakan pendidikan, seperti hasil PISA dan AKSI dari tahun ketahun yang tidak kunjung meningkat, Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) secara nasional yang sudah mecukupi, bahkan data PMP (Penjaminan Mutu Pendidikan) yang lebih dari cukup untuk menghasilkan kebijakan pendidikan bahkan cetak biru pendidikan.</div><div><br /></div><div>Lalu mengapa Asesmen Nasional (AN) masih tetap ingin dilaksanakan? tentu akan banyak spekulasi yang akan bermunculan dengan akan tetap dilaksanaannya AN ini.</div><div><br /></div><div>Sebagai gambaran, bahwa meskipun pelaksanaan AN baru akan dilaksanakan September-Oktober mendatang, namun rangkaian kegiatan pelaksanaan tersebut seperti pelatihan dan rapat-rapat terbatas tetap dilaksanakan mulai dari pusat hingga di satuan pendidikan, seperti pelatihan proktor dan sosialisasi kepada orang tua, ada yang dilakukan secara online/daring, namun tidak sedikit pula yang dilakukan secara tatap muka.</div><div><br /></div><div>Artinya ada "potensi" terjadinya berkumpulnya siswa atau orang tua, terlebih saat hari H pelaksanaan AN nanti yang dilaksanakan secara tatap muka, baik dengan moda Daring / Semi-Daring. Berkumpulnya peserta didik nanti secara sengaja dan terprogram bisa menjadi trigger meningkatnya sebaran orang yang terpapar Covid-19. Jika Kemendikbud tetap bersikeras melaksanakan kegiatan yang menurut hemat kami tidak terlalu esensial menurunkan tingkat defisit kompetensi peserta didik (leaning loss) terlebih dimasa pandemi ini, maka bisa diduga para pengambil kebijakan di lingkungan Kemendikbud abai terhadap keamanan dan kesehatan serta keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik.</div><div><br /></div><div>Abai ini bisa jadi karena ketidaktahuan mereka akan pentingnya KESEHATAN ditempatkan diatas program yang tidak terlalu esensial tersebut. Dugaan lainnya bisa jadi lalai yang menyebabkan hilangnya nyawa dan generasi bangsa, dan lebih parah lagi jika orang menduga ini bagian dari konspirasi Genosida generasi bangsa.</div><div><br /></div><div>Asumsi-asumsi diatas hanyalah sebatas asumsi yang perlu dikaji lebih dalam agar tidak terjadi spekulasi yang bermacam-macam, maka ada baiknya program atau kebijakan Asesmen Nasional di <b>Moratorium </b>untuk beberapa tahun kedepan sampai jelas target-target capaianya dan sudah melakukan perbaikan dan menindaklanjuti hasil-hasil PISA, AKSI, termasuk hasil PMP dan test-test lainnya yang sudah pernah dilaksanakan oleh Kemendikbud sendiri atau paling tidak sampai Pandemi benar-benar sirna dari bumi pertiwi ini.</div><div><br /></div><div><b>@fathur_kaltim</b></div><div><br /></div><div><br /></div><div><span style="color: #0b5394;"><br /></span></div><div><span style="color: #0b5394;"><br /></span></div><div><br /></div></div><p></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-6723293244300725692021-05-01T19:12:00.003+08:002021-05-02T10:29:19.373+08:00SAMBUTAN MANDIKBUD DALAM RANGKA HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2021<p style="text-align: justify;"><b></b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;"><span><div class="separator" style="clear: both; font-weight: bold; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ursKnF_niOUPH2DSMVidZ26jTbn5_mnPxAIYw4-uPwFHR_8cI3qgmkVgHFAOvtj2IH_2aoNyX4CyCAhLyphek5P1mFw2hZqM9ox_QXVV_xtyKKyCJiIdCfwASaO5foPaWsY1_M_xt81X/s850/f2442613-3f68-45af-a31e-d9444cd0d584.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="850" data-original-width="850" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-ursKnF_niOUPH2DSMVidZ26jTbn5_mnPxAIYw4-uPwFHR_8cI3qgmkVgHFAOvtj2IH_2aoNyX4CyCAhLyphek5P1mFw2hZqM9ox_QXVV_xtyKKyCJiIdCfwASaO5foPaWsY1_M_xt81X/s320/f2442613-3f68-45af-a31e-d9444cd0d584.jpg"></a></div><br>Para Pendidik dan Pejuang Pendidikan di seluruh Tanah Air. Hari ini adalah "harinya kita" yang<b> </b>diwadahi oleh negara sebagai kelanjutan dan bukti perjuangan pendidikan di Indonesia pernah ada dan akan terus ada seiring dengan tantangan dunia dan kebutuhan para pembelajar yang terus berburu baru. Sejatinya memang setiap hari adalah harinya pendidikan, karena segala aspek kehidupan kita yang dijalani penuh dengan ilmu dan pengetahuan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span><br></span></div><div style="text-align: justify;"><span>Tema dan tagline kita untuk setiap hari-hari penting di dunia pendidikan adalah "<b>Daulat Belajar, Untuk Pendidik Berkebutuhan Khusus</b>". Ya, ini adalah "menu" hotel bintang lima yang disediakan bagi para pendidik berkebutuhan khusus, yang terus bergerak berburu baru tanpa henti dan tanpa instruksi dengan penuh inovasi untuk tetap dalam barisan "Guru Bergerak" untuk mencapai Daulat Belajar. Ini adalah bukan menu "given" dan harus diadopsi, melainkan menu yang harus diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan cita rasa lidah para Guru Bergerak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span><br></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-weight: bold;">DAULAT BELAJAR</b><b> </b>adalah program kebijakan dari Harmoni Pendidik Pengajar Indonesia (<b>HIPPER Indonesia</b>) yang sebelumnya dikenal sebagai komunitas Himpunan Pendidik Penggerak 4.0 (<b>HIPPER 4.0</b>) yang diinisiasi dan berdiri pada 24 November 2019. <b>DAULAT BELAJAR</b> adalah program yang di luncurkan HIPPER Indonesia secara resmi pada 5 Desember 2020 tahun lalu dalam rangkaian memperingati Milad ke-1 HIPPER Indonesia. </div><p></p><p style="text-align: justify;">Konsep Daulat Belajar ini secara resmi diperkenalkan oleh Fathur Rachim (Mandikbud) yang juga Pendiri dari HIPPER Indonesia pada kegiatan diskusi bertajuk "<b>BAGAIMANA SAHABAT HIPPER MENYIKAPI DINAMIKA PENDIDIKAN SAAT INI?</b>" yang diadakan pada tanggal 5 Desember 2020 di Channel HIPPER Indonesia. Simak Beritanya <b><a href="https://www.fathur.web.id/2020/11/daulat-belajar-dalam-menyikapi-dinamika.html" target="_blank">diSINI</a></b>.</p><p style="text-align: justify;"></p><div style="text-align: center;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvZn-Bv7KEMA6ebETmRJ2WsF8jnpDPMNYkyRTT6w7kxaFdU32sYP3Fdhm-mywd3z4JClZM0pHMy4o7svweYOThVTPHhmiMVxANgRCqIp9LvkWgM7lLAy1jtzKnYRgb2blnQiNgDe-_C9Y/s2048/Cover+2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1359" data-original-width="2048" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvZn-Bv7KEMA6ebETmRJ2WsF8jnpDPMNYkyRTT6w7kxaFdU32sYP3Fdhm-mywd3z4JClZM0pHMy4o7svweYOThVTPHhmiMVxANgRCqIp9LvkWgM7lLAy1jtzKnYRgb2blnQiNgDe-_C9Y/s320/Cover+2.jpg" width="320"></a></b></div><p></p><p style="text-align: justify;"><b>Daulat Belajar </b>adalah<span style="color: #0b5394;"> sebuah konsep pendidikan dimana belajar yang bertuah dan penuh makna dicapai dengan memberikan kekuasaan dan keleluasaan kepada para pembelajar baik guru maupun siswa dalam merencanakan, merancang serta berproses untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diliputi rasa kebahagian dalam aplikasinya</span>.</p><p style="text-align: justify;">Cara terbaik belajar adalah dengan mengajarkannya, untuk itu jadilah seorang guru, minimal guru bagi diri sendiri. Sehingga pembelajar (guru dan siswa) terlebih jika dia adalah seorang guru maka harus benar-benar memahami secara mendalam bagaimana seharusnya berprilaku, bersikap dan bertindak sebagai seorang "Guru". </p><p style="text-align: justify;">Guru memiliki peran yang sangat penting dan tidak tergantikan oleh teknologi dalam membangun kompetensi peserta didik agar dapat hidup bermasyarakat hari ini dan terlebih dimasa mendatang. Jika kita sering mendengar istilah "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", maka begitu pula output dan outcome peserta didik, hasilnya tidak akan jauh dari gurunya, baik guru disekolah, guru dirumah (orang tua dan saudara) maupun guru dimasyarakat (tetangga, teman bermain) sebagai bagian dari Tri Pusat Pendidikan.</p><p style="text-align: justify;">Sejatinya, peserta didik itu adalah cerminan dari proses yang dilakukan oleh gurunya. Jika pantulan cerminnya kabur, samar atau blur, maka bisa dipastikan ada yang salah dalam prosesnya. Bisa saja itu pantulan gurunya disekolah atau ada faktor "guru" lain sehingga hasilnya tidak maksimal. Untuk itulah Daulat Belajar diperlukan.</p><p style="text-align: justify;">Belajar merdeka tidaklah cukup, karena Merdeka namun tidak Berdaulat juga tidak akan berdampak signifikan, perlu Daulat Belajar bagi pendidik dan peserta didik. Banyak hal yang membuat siswa dan guru tidak dapat berdaulat dalam belajar. Banyak guru terbelenggu dengan administrasi pembelajaran yang nampak begitu indah dalam tatanan adminsitratif. Banyak guru tak berdaulat atas proses pembelajaran yang mereka lakukan. Banyak guru tersandera oleh berbagai sintaks model-model pembelajaran yang dilatihkan secara resmi, dan ketidak berdaulatan lainnya. Tampak merdeka namun masih tersandera.</p><p style="text-align: justify;">Begitupula yang terjadi pada siswa sebagai seorang pembelajar mereka juga tidak berdaulat dengan tuntutan guru dengan kurikulum yang kurang memberikan efek dan manfaat untuk kehidupan mereka saat ini dan mendatang. Fokus masih pada ketercapaian konten, bukan pada kompetensi masih terus terjadi. Hal ini diperparah dengan tidak adanya cetak biru pendidikan di level nasional, level satuan pendidikan yang jelas dan terukur, serta ambigu dan membingungkannya berbagai peraturan perundangan baik peraturan pemerintah, peraturan menteri, <b>surat edaran</b> hingga juknis/juklak yang ada terkadang memperparah potret pendidikan kita. </p><p style="text-align: justify;">Sebagai contoh, misalnya pada Standar Kompetensi Guru (SKG) kita masih mengacu pada Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 yang mana usianya sudah cukup tua untuk sebuah ukuran/standar yang digunakan, yakni hampir 13 tahun. Disisi lain kita menuntut guru-guru kita memiliki kompetensi lebih dan kecakapan abad 21 begitu pula dengan peserta didiknya, sementara payung hukum dan landasannya saja belum diperbaiki dan diupdate hingga saat ini. Lalu bagaimana dapat membekali peserta didiknya, jika landasan hukumnya belum diupdate, gurunya belum dilatihkan mengenai kompetensi itu.</p><p style="text-align: justify;">Contoh lain seperti pembelajara jarak jauh (PJJ) atau BDR yang diselenggarakan saat ini yang tertatih-tatih sebagai bukti bahwa memang kita tidak punya cetak biru pendidikan untuk mengantisipasi dan mengatasi kejadian-kejadian seperti ini yang bisa saja terjadi lagi untuk tahun-tahun mendatang. Ada permasalahan akses dan mutu yang sudah sejak lama terjadi namun belum mampu diselesaikan secara komprehensif.</p><p style="text-align: justify;">Hal lain yang membuat MBS atau sekolah tidak bisa berdaulat misalnya dengan sistem data pokok pendidikan yang acap kali malah membelenggu sekolah bahkan menggiring sekolah kepada kemunduran kualitas. Contohnya berdasarkan Permendikbud 22 Tahun 2016 dan Permendikbud 17 Tahun 2017 didalam penentuan jumlah siswa MAKSIMAL dalam satu rombel untuk SMA maksimal 36 siswa, SMP 32 siswa dan SD 28 siswa. Namun DAPODIK akan bertindak sesuai dengan "keinginannya", bukan sesuai keinginan peraturan dengan membuat jebakan, semua rombel harus 36 (SMA) atau memenuhi rasio (jumlah siswa/36) dengan pembulatan keatas, artinya DAPODIK menabrak ketentuan dalam Permendikbud tersebut yang tidak ada batas minimum, begitupula pada jenjang lainnya. Jika ingin membatasi tuangkan saja di Permendikbud agar kebijakan itu terukur tidak terkesan tambal sulam dan seperti tidak terencana dengan baik.</p><p style="text-align: justify;">Akhirnya sekolah-sekolah swasta dan sekolah-sekolah negeri "bagus" yang biasanya "lebih senang" dengan jumlah anggota rombel kecil (minimal) untuk mempermudah pengelolaan kelas dan lebih bisa memberikan pelayanan maksimal bagi peserta didik, tertular dan "dipaksa" juga harus mengikuti DAPODIK yang jelas-jelas melanggar ketentuan yang ada, dalam istilah Ombudsman ini adalah "malpraktik" dalam penyelenggaraan pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dilakukan oleh "mereka" sendiri.</p><p style="text-align: justify;">Konsep Daulat Belajar yang dikemukakan diatas, harus didukung dengan instrumen yang juga mendukung untuk dapat terlaksananya "DAULAT BELAJAR" di satuan pendidikan untuk menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa dibebani pencapaian skor tertentu namun juga tanpa dibelenggu oleh aturan-aturan yang membuat guru dan sekolah tidak mampu bergerak leluasa dalam berkarya untuk mendidik anak bangsa.</p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pokok-pokok kebijakan dari </span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">DAULAT BELAJAR </span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">ini meliputi:</span></p><ol style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; margin-left: -18pt; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 12pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Pendidikan</span></p></li></ol><ol style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Tata Kelola Lembaga Pendidikan</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Tata Kelola Pendidik</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Tata Kelola Tenaga Kependidikan</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Sistem dan Kebijakan </span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Akses Pendidikan</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Penganggaran</span></p></li></ol><ol start="2" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; margin-left: -18pt; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Sekolah</span></p></li></ol><ol style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Manajerial Satuan Pendidikan</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Pengembangan Kurikulum</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Pembelajaran</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Sistem Asesmen</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Pembiayaan</span></p></li></ol><ol start="3" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: decimal; margin-left: -18pt; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Guru ---> </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 700; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Guru Bergerak</span></p></li></ol><ol style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Mengajar</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Asesmen</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Pengembangan Kompetensi </span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Administrasi Pembelajaran</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Administrasi Kepegawaian</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Penghargaan</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Berorganisasi</span></p></li></ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">4. </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; white-space: pre-wrap;">Daulat Siswa</span></div><ol style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;"><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Prestasi</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Kompetensi</span></p></li><li dir="ltr" style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; list-style-type: lower-alpha; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;"><p dir="ltr" role="presentation" style="line-height: 1.2; margin-bottom: 12pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Daulat Berorganisasi</span></p></li></ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Kebijakan Daulat Belajar ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, sampai dengan saat ini, Indonesia masih belum memiliki cetak biru pendidikan yang utuh dan dapat menggambarkan mau dibawa kemana pendidikan kita kedepannya. Kebijakan yang ada saat ini nampak parsial dan sepotong-sepotong, seperti tambal sulam kebijakan.</div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Terlepas dari hasil Programme for International Student Assesment (PISA) yang dari tahun ke tahun tidak ada perubahan dan perbaikan yang cukup signifikan, karena selalu berada di deretan juru kunci untuk bidang literasi dan numerasi, Indonesia perlu merujuk dan mengadaptasi beberapa standar internasional dalam bidang pendidikan.</div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><div>Menyikapi hal itu, perlu ada gebrakan dalam penilaian jika ingin diawali dari hilirnya dengan High Quality Test Item Based (Hi-QTI Based) berbasis bank soal sekolah dengan model adaptive test. Di level nasional asesmen yang telah ada dan dipandang baik (AN), tetap dapat dilanjutkan sebagai bentuk pemetaan sebagai bagian dari Daulat Sistem Asesmen, namun jangan sampai AN itu mengulang cerita UN saja, akhirnya kembali kepada <i>teaching to the test</i>. </div><div><br></div></div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Disisi pembelajaran perlu didorong pendekatan STEAM dengan model problem based dan project based serta metode-metode pembelajaran baik yang basisnya behavioralisme maupun konstruktivisme seperti design thinking maupun computational thinking dengan flipped classroom dan blended learning yang diramu dalam hybrid system atau multi learning pathways.</div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Pandemi atau mungkin bencana bisa saja berulang, lalu apa yang bisa kita siapkan agar kedepannya tidak tertatih-tatih lagi, defisit kompetensi dan capaian pembelajaran telah terjadi karena handicap PJJ tidak mampu secara maksimal dan tuntas kita selesaikan. Pemberian kuota hanyalah suplemen akses, sedangkan masalah aksesnya sendiri masih terus terjadi, apalagi jika ingin mengejar mutu. Indonesia, dalam hal ini "negara" harus hadir melalui Kemdikbud agar memiliki Provider sendiri, sebutlah namanya DIKBUD SATELINDO <b>khusus pendidikan</b> untuk mengatasi kesenjangan akses agar tidak "didikte" oleh provider yang ada saat ini, agar kedepan energi kita bisa difokuskan pada peningkatan mutu sebagai bagian dari Daulat Akses Pendidikan.</div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Seperti pesan penasehat HIPPER Indonesia, bapak Deni Hadiana, "HIPPER mungkin bukan Juru BICARA yang baik bagi Pemerintah, namun HIPPER adalah Juru Bicara para guru yang terus berburu baru, berpikir dan berjuang menjadikan sekolah kampung tidak kampungan, Juru MASAK yang mampu meramu dan mengembangkan resep maskan sendiri dan yang super malu mengaku masakannya paling lezat dan nikmat, namun lebih bahagia jika hasil masakannya dicicipi dan diakui kelezatannya oleh orang atau pihak lain, Juru Kemudi yang mampu mengawal dan menakhodai Bahtera baik saat cuaca buruk, terlebih saat cuaca cerah."</div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Tentu kesemuanya itu akan dirumuskan lebih lengkap, holistik dan mendalam melalui cetak biru pendidikan Indonesia untuk melaksanakan amanat negara dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional kita agar tidak salah arah. Jika meminjam istilah bapak Indra Charismiadji, "seperti halnya Gojek, titik jemput dan titik antar harus jelas, rutenya dan biayanya".
</div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></div><div><span><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Dengan berdaulat nya guru, banyak praktik baik yang akan terjadi, yang akan menjadi pembiasaan, dengan berdaulatnya guru, tak ada lagi kungkungan model dengan berbagai sintaks yang terlalu teoritis, yang diperlukan hari ini, bagaimana belajar itu mendatangkan kebahagiaan., bagaimana belajar itu menemukan sesuatu yang bermakna, dari sekitar tempat mereka berada, dan bagaimana belajar itu menghasilkan suatu cara dan model yang menyenangkan bagi mereka, ucap salah seorang fungsionaris HIPPER Indonesia, ibu Gunneri Holy Irda.</span></span></div><div><span><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></span></span></div><div><span><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMWF8bp0lwDIuwSgwrKvbeO1DPOgUFsgnKpV5aY2ijl2hBLtXxTPOs4S5vbFAVjVq8g5jwBCSjEz9brUyDu6r_bZfS5-MHBjR9Qvnub4vIeDCuovJchc4K_X4pHVDYMEiJnL6kTuoJ50w/s960/DAULAT+BELAJAR+-+HIPPER+Indonesia.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="960" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMWF8bp0lwDIuwSgwrKvbeO1DPOgUFsgnKpV5aY2ijl2hBLtXxTPOs4S5vbFAVjVq8g5jwBCSjEz9brUyDu6r_bZfS5-MHBjR9Qvnub4vIeDCuovJchc4K_X4pHVDYMEiJnL6kTuoJ50w/w640-h360/DAULAT+BELAJAR+-+HIPPER+Indonesia.jpg" width="640"></a></div>
Memang ada pribahasa yang mengatakan "apalah arti sebuah nama?". Apalah arti sebuah istilah merdeka belajar, belajar merdeka atau DAULAT BELAJAR. Tapi mungkin paling tidak terjadi diskursus akan hal ini.
Nama atau istilah, sedikit banyak akan berpengaruh pada orangnya, PEMERINTAH itu dimaknai orang sebagai tukang perintah. Makanya tidak heran juga mentalitas oknum pejabat bukan melayani.
Jika melihat di Timur Tengah, mereka menyebut Khadim al-Haramain as-Syarifain (PELAYAN Dua Rumah Suci) yakni Gelar yang disematkan kepada "pemerintah" mulai dari dinasti Ayubbiyah, Ottoman hingga Arab modern yang mengurusi 2 kota suci tersebut. Yup, PELAYAN.
Sekali lagi apalah arti sebuah nama, tapi paling tidak akan membentuk mindset orang yg bernaung di bawah nama tersebut dan mengingatkan mereka bahwa dia adalah PELAYAN untuk melayani rakyatnya.
Masyarakat pendidikan dibentuk oleh iklim pendidikan yang meliputinya. DAULAT BELAJAR bagi sebagian orang dianggap bentuk autokritik atas apa yang terjadi selama ini, tidak hanya sekedar berganti istilah. DAULAT BELAJAR mungkin bentuk satire yg dihembuskan HIPPER sebagi fungsi kontrol sekaligus masukan kepada penguasa.
Harapannya, mungkin akan terjadi penetrasi dan perubahan dari masyarakat pendidikan yang feodal menjadi modern dan aspiratif.</span></span></div><div><span><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></span></span></div><div><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Akhirnya, ditutup dengan quote mas Ary Gunawan (Wakil Sekretaris HIPPER Indonesia) "<b>DAULAT BELAJAR, DAULAT GURU INDONESIA !!! </b>"</span></div><div><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></span></div><div><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Selamat HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2021 !</span></div></span></span><span style="font-family: Arial;"><span><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Kalimantan Timur, 2 Mei 2021</div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><b>Fathur Rachim (Mandikbud)</b></div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Ketua Umum HIPPER Indonesia</div><div style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;"><br></div><div><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">Baca juga, </span><a href="https://www.fathur.web.id/2020/03/ayam-kampung-vs-ayam-potong-eyang.html " style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;" target="_blank">https://www.fathur.web.id/2020/03/ayam-kampung-vs-ayam-potong-eyang.html </a></div><div><span style="font-size: 14.6667px; white-space: pre-wrap;">JIka ayam potongnya baru mau belajar merdeka mencari makan, tapi kakinya diikat oleh sang pemilik, susah juga kan😆💪</span></div><div><br></div><div><br></div></span></span></div>
Diskusi Daring<div style="text-align: center;"><iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="420" src="https://www.youtube.com/embed/GsYMEEOhn2U" width="620"></iframe> </div><div><br></div><div> Paparan Ibu HETIFAH.
<iframe height="480" src="https://drive.google.com/file/d/1yY_38swnqSN0QgVrRggPv6F6-XRUQWWT/preview" width="750"></iframe> <div><br></div><div>Paparan Bapak Fathur.
<iframe height="480" src="https://drive.google.com/file/d/17gwzzVvfMd39o_6sG_8rZOZTzvC3n1sd/preview" width="750"></iframe></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br></div><br>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-41481679772939751112021-04-30T21:49:00.001+08:002021-04-30T21:57:12.323+08:00Cek Fakta : Benarkah Kode *#21# Peretasan?<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip4cL1GrE9_PefyMtXnmOT6Zyhs3FuNWKP-UgesiTRgIDdYjhw2K51P2eHIzfanrabP_FbpSMKRLEJ3HtCo4iicWmIRauDpttRfb07LQjmsMqzZ1PR97vgQYEPf-ErezASkdCsFDmzdUs/s1600/1619790559122320-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip4cL1GrE9_PefyMtXnmOT6Zyhs3FuNWKP-UgesiTRgIDdYjhw2K51P2eHIzfanrabP_FbpSMKRLEJ3HtCo4iicWmIRauDpttRfb07LQjmsMqzZ1PR97vgQYEPf-ErezASkdCsFDmzdUs/s1600/1619790559122320-0.png" width="400">
</a>
</div>Pernahkah anda menerima pesan berantai di berbagai group media sosial yang anda miliki atau pesan yang langsung ditujukan kepada anda yang berisi peringatan dan cara mengetahui HP anda telah diretas?</div><div><b><br></b></div><div>Berikut bunyi pesan tersebut atau sejenisnya <b>"Sekedar info: Sehubungan dgn maraknya penipu yang meretas Hp..., baik itu WA, IG, fb, dll... Inilah kiat untuk mengecek nomor kita apakah sudah dihack atau diretas orang.</b></div><div><b><br></b></div><div><b>Mohon Cek di hp masing2 *#21# kalau ada tulisan "diteruskan" berarti hp kita diretas orang... Kalau tulisannya "tidak diteruskan" berarti aman.</b></div><div><b>Silahkan dicek </b></div><div><b>( Bintang Pagar 21 Pagar )</b></div><div><b><br></b></div><div><b>Jika muncul nomor lain maka cara menghentikan orang yang telah meng-hack HP kita dengan kode ##002#</b></div><div><b><br></b></div><div><b>Semoga bermanfaat...🙏🙏🙏💚💛❤️"</b></div><div><br></div><div>Kode Ini sebenarnya untuk <b>Call Forwarding,</b> jadi tidak ada kaitannya dg kasus pembajakan WA dsb. Intinya update selalu aplikasi WA yg dimiliki, jangan pernah kirim kode request/pin atau sejenisnya jika ada yang meminta.</div><div><br></div><div>Kasus ini salah satunya adalah salah kirim voucher dari kasir ind*mart dimana anda diminta mengirim sejumlah kode ke yang bersangkuta.. Yup, ini teknik pengambil alihan nomor anda, jika anda lalai dan abai dengan menyerahkan kode yang dimaksud karena merasa kasihan.</div><div><br></div><div>Fitur <b>Call Forwarding</b> ini biasanya dahulu saya gunakan tatkala pergi ke LN agar orang selalu bisa terhubung dengan saya, atau saya memasuki remote area dimana ada provider lain yg masih aktif.</div><div><br></div><div>Agar tidak terputus dengan dunia luar. <b>*#21#</b> saya gunakan untuk memastikan bahwa Call Forwarding sudah sukses, karena jika sudah terlanjur masuk negara lain atau masuk remote area sdh tidak bisa/sulit dilakukan.</div><div><br></div><div>Fitur ini juga bisa untuk mengelabui para mantan, biar dikira nomor anda sudah tidak aktif atau bahkan biar dikira sekalian sudah meninggal☺️🙈<br></div>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-73536706511397231842021-04-14T14:22:00.012+08:002021-04-15T17:48:10.784+08:00PP 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Ada Perubahan Apa?<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHQx0oIMWXJx9rCbnMOueTKrn0tw-pv7Ij-cTolUsX4ACRgl9MYyFLGtCbyAXHySOnG_sWGE_OxMZo_9hK5mhvfu_b7Ab97lhEx0vsWIHP8GY6bsRLfvJvUUqE5bacyie7ZLQwores8fw/s227/download+%25281%2529.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="227" data-original-width="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHQx0oIMWXJx9rCbnMOueTKrn0tw-pv7Ij-cTolUsX4ACRgl9MYyFLGtCbyAXHySOnG_sWGE_OxMZo_9hK5mhvfu_b7Ab97lhEx0vsWIHP8GY6bsRLfvJvUUqE5bacyie7ZLQwores8fw/s0/download+%25281%2529.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Pemerintah akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan tertanggal 31 Maret 2021 sebagai pengganti PP sebelumnya tentang Standar Nasional Pendidikan, dengan kata lain PP 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan PP 32 Tahun 2013 (perubahan pertama) serta telah diubah dengan PP 13 Tahun 2015 (perubahan kedua) dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.</div><p></p><p style="text-align: justify;">Salah satu perubahannya adalah bergantinya nomenklatur Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan menjadi <b>Standar Tenaga Kependidikan</b>, lalu mengapa? Dan hal lainnya yang dimasukkan pastinya adalah mengenai asesmen nasional sebagai payung hukum kebijakan Asesmen Nasional. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbL15lYmArsXN0j3c2KRV2SELqmIQzSjbXDc1O3g8A-_gufj9WJd_jMj_DL-GlfOV4gll9Y5dOTND1O5IJyHeWtd-edR5TU_-u3PLl6RPOSAvo3RVIqIBhP-pDRYIi-5rqn2kU9XTU-W4/s338/Standar+Tenaga+Kependidikan.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="338" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbL15lYmArsXN0j3c2KRV2SELqmIQzSjbXDc1O3g8A-_gufj9WJd_jMj_DL-GlfOV4gll9Y5dOTND1O5IJyHeWtd-edR5TU_-u3PLl6RPOSAvo3RVIqIBhP-pDRYIi-5rqn2kU9XTU-W4/s320/Standar+Tenaga+Kependidikan.JPG" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;">Dengan berubahnya nomenklatur Standar Tenaga Kependidikan maka ada SATU misteri yang terdapat dalam PP ini yang harus di jelaskan dalam turunannya yakni dalam bentuk Permendikbud yakni posisi Standar Pendidik (Guru) dan posisi Pengawas Sekolah. Lalu akankah DIHAPUSKAN atau akan ada PP khusus mengenai guru dan pengawas ini? </p><p style="text-align: center;">
<iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/6xutKo7sABw" title="YouTube video player" width="560"></iframe>
</p><p style="text-align: justify;">Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib <b>MEMUAT</b> sejumlah pelajaran (Agama, Kewarganegaraan, dst). Muatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tersebut DAPAT dituangkan secara <b>TERPISAH</b> atau <b>TERINTEGRASI</b> dalam bentuk mata pelajaran/modul/blok/tematik:</p><p style="text-align: justify;">Berikut PP yang dimaksud selengkapnya. (Bahan Paparan Sawala dalam Video Berikut <b><a href="https://docs.google.com/presentation/d/1S9_hNKH6mmtYyyKffRbtz2zk6U_ImPucjTN0GJO5WVI/edit?usp=sharing" target="_blank">Download</a></b>)</p><div style="text-align: center;"><iframe height="600" src="https://drive.google.com/file/d/1sgdYu3JIX0zaojQVOF-ZdZKJBndn0rSp/preview" width="640"></iframe></div>
<p></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-67321745427450835782021-04-12T21:48:00.005+08:002021-04-12T21:58:58.003+08:00PENGUKUHAN HIPPER RIAU & WORKSHOP ASESMEN DAN BANK SOAL<p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgahryNtapctziSQe3zdXPtzoigUFN36hZ4gzjISQxQrJPMzZbMed3G6uWvHPcZKZFW_1WGhLGs3H569kNqSbabSRU4hyphenhyphenfVahaCH73Co7o2AOla7eOjjw7wO7gjy9f13szmgtvcxCHocds/s960/Riau+2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgahryNtapctziSQe3zdXPtzoigUFN36hZ4gzjISQxQrJPMzZbMed3G6uWvHPcZKZFW_1WGhLGs3H569kNqSbabSRU4hyphenhyphenfVahaCH73Co7o2AOla7eOjjw7wO7gjy9f13szmgtvcxCHocds/s320/Riau+2.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Alhamdulillah, menjelang awal puasa Ramadhan, kembali bertambah satu Dewan Perwakilan Daerah (DPD) HIPPER dilantik dan dikukuhkan pada tanggal 10 April 2021 yakni DPD HIPPER Indonesia Provinsi Riau di Pekanbaru bertempat di Hotel Furaya Pekanbaru yang merupakan Provinsi ke-4 yang telah resmi dikukuhkan. Selamat bertugas untuk mewujudkan "<b><a href="https://www.fathur.web.id/2020/11/daulat-belajar-dalam-menyikapi-dinamika.html" target="_blank">DAULAT BELAJAR</a></b>" di provinsi Riau.</div><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">Pelantikan tersebut dilakukan oleh Ketua Umum HIPPER Indonesia Bapak Fathur Rachim, S.Kom, M.Pd (Mandikbud) disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Bapak Zul Ikram, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan sempat terucap "bukan kaleng-kaleng ternyata" melihat dari persiapan dan kematangan acara tersebut ditambah dengan apa yang sudah dilakukan HIPPER Indonesia selama beberapa waktu terakhir untuk pendidikan di Indonesia.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="color: #050505;"><span style="font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='500' height='320' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dys52enUHAEcwbBGl0ypblgUtSlG9DbJ8J_2E9zFktx_HsFCs5lwB3HcsrS5gn2CIyc5FZB7uVsw07hqI6fEA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><p></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">Kepala Dinas berpesan sekaligus memberikan tantangan agar kegiatan ini tidak berhenti sampai pada "ceremonial semata" beliau menginginkan HIPPER Indonesia Provinsi Riau dapat menjadi lokomotiv perubahan di Provinsi Riau sekaligus membantu pemerintah untuk peningkatan kompetensi guru.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">Tantangan kepala dinas tersebut sejalan dengan kegiatan pelantikan dan pengukuhan yang dirangkai dengan kegiatan workshop <b>ASESMEN dan BANK SOAL</b> sebagai bagian dari peran HIPPER Riau untuk peningkatan kompetensi guru dan persiapan sekolah dalam merancang model Asesmen dan Bank Soal yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan global yakni High Quality Test Item Based (Hi-QTI Based) yang disampaikan langsung langsung oleh narasumber Fathur Rachim (Mandikbud) yang juga Ketua Umum HIPPER Indonesia dengan mode tatap muka dan daring.</span><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: inherit; font-size: 15px; white-space: pre-wrap;">. </span></p><div class="o9v6fnle cxmmr5t8 oygrvhab hcukyx3x c1et5uql ii04i59q" style="background-color: white; font-family: "Segoe UI Historic", "Segoe UI", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0.5em 0px 0px; overflow-wrap: break-word; white-space: pre-wrap;"><div dir="auto" style="color: #050505; font-family: inherit; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTuX8IV-_EXA1cspdPf7YhaL7yKJJp8U6YN6LefxTqNsE-KDW-LdqZC4OT5QllWZYxQgFjR4kyjSaPnt1pwMkM7ngE-u1UCFzI4tGd2r-Wl-eki4fDYS4kWIAGbq8_Qt8CjyBbdEHtL6I/s960/Riau+3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTuX8IV-_EXA1cspdPf7YhaL7yKJJp8U6YN6LefxTqNsE-KDW-LdqZC4OT5QllWZYxQgFjR4kyjSaPnt1pwMkM7ngE-u1UCFzI4tGd2r-Wl-eki4fDYS4kWIAGbq8_Qt8CjyBbdEHtL6I/w200-h150/Riau+3.jpg" width="200" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEk4p1Md6HH4hG4B_Rp77RSVvVYPttGWt64Gm5tFvXIo_uGAa8Y9LJNOOJLNyzejJ30sZbYLS88r2AXMJ77PO7C9w3JT4WUU-RtikK19TfKScOpNiI3NmJCy64QUE1nkGeBfj33oIfUO0/s960/Riau+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEk4p1Md6HH4hG4B_Rp77RSVvVYPttGWt64Gm5tFvXIo_uGAa8Y9LJNOOJLNyzejJ30sZbYLS88r2AXMJ77PO7C9w3JT4WUU-RtikK19TfKScOpNiI3NmJCy64QUE1nkGeBfj33oIfUO0/w200-h150/Riau+1.jpg" width="200" /></a></div></div><span style="text-align: justify;"><div style="color: #050505; text-align: justify;">Semoga workshop Asesmen dan Bank Soal yang diselenggarakan dapat membawa Provinsi Riau melalui HIPPER RIAU bisa segera mewujudkan sebagai Provinsi pertama pilot projects ASESMEN dan BANK SOAL Sekolah di bumi Lancang Kuning sebagi bagian dari program "Daulat Belajar" untuk Daulat Penilaian dan Daulat Pembelajaran.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #050505;">
Selanjutnya HIPPER Indonesia akan melakukan roadshow sekaligus pelantikan beberapa DPD HIPPER Indonesia beberapa waktu kedepan sebagai kepanjangan komandpo program "</span><b><span style="color: #990000;"><a href="https://www.fathur.web.id/2020/11/daulat-belajar-dalam-menyikapi-dinamika.html" target="_blank">Daulat Belajar</a></span></b><span style="color: #050505;">" di tingkat provinsi. Provinsi manakah selanjutnya ? Tunggu tanggal mainnya, ujar mandikbud dengan penuh semangat dan antusias, sekaligus mengundang para Sahabat HIPPER untuk bergabung dan aktif berkontribusi di kepengurusan DPD HIPPER Indonesia sesuai provinsinya masing-masing.</span></div></span><span style="color: #050505;"><br /></span><div class="separator" style="clear: both; color: #050505; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc4KkQl88XvfwmgxMib-FTb0SWBbTeheFqUfvP1OTcU4A4kWGJSKfDSbY7MbJimHiqK9ZxKMSflX2ZESWkGglh2W41B11NrydeSJXHHEr5DsX-dYmizE8P5rdhDvzxwdviLq-rsoSmVyg/s960/Riau+4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="719" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc4KkQl88XvfwmgxMib-FTb0SWBbTeheFqUfvP1OTcU4A4kWGJSKfDSbY7MbJimHiqK9ZxKMSflX2ZESWkGglh2W41B11NrydeSJXHHEr5DsX-dYmizE8P5rdhDvzxwdviLq-rsoSmVyg/s320/Riau+4.jpg" width="320" /></a></div><span style="color: #050505;"><br /></span><div dir="auto" style="color: #050505; font-family: inherit; text-align: justify;"><br /></div><div dir="auto" style="color: #050505; font-family: inherit; text-align: justify;">Tim HUMAS </div><div dir="auto" style="color: #050505; font-family: inherit; text-align: justify;">HIPPER Indonesia</div></div>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-22156410833875416872021-03-15T16:01:00.004+08:002021-03-15T16:33:04.482+08:00BANTUAN KUOTA KEMDIKBUD 2021 BISA MENJEBAK ANDA?<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiTN0h_-KZXpUTJJBdZXgdISznJEkOJuQQh6XhN0Qa29zFnxP9hlbuCgtrSL-lM9I2rLJy4OmEkrL2C87y9036soRfkTeAlPO_yRinXI8Wnp5OxzpcpihU8-0uNu8BssK9jz1St4Bt1zU/s358/kuota.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="295" data-original-width="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiTN0h_-KZXpUTJJBdZXgdISznJEkOJuQQh6XhN0Qa29zFnxP9hlbuCgtrSL-lM9I2rLJy4OmEkrL2C87y9036soRfkTeAlPO_yRinXI8Wnp5OxzpcpihU8-0uNu8BssK9jz1St4Bt1zU/s320/kuota.JPG" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Kemendikbud kembali meluncurkan bantuan Kuota Data Internet untuk mendukung proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) baik untuk pendidik/guru maupun peserta didik semua jenjang mulai dari PAUD, DIKDASMEN hingga kepada Dosen dan Mahasiswa. </div><p></p><p style="text-align: justify;">Kuota GRATIS yang diberikan dan disalurkan tersebut dilakukan pada tanggal 11-15 setiap bulannya mulai bulan Maret hingga Mei 2021 menurut buku saku yang di rilis resmi dari situs kemdigbud.go.id dan ditegaskan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 4 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Paket Kuota Data Internet Tahun 2021.</p><p style="text-align: justify;">Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana bantuan kuota internet kemdibud dibagi untuk kuota umum, kuota belajar dengan proporsi tertentu, tahun 2021 ini semua kuota internet atau kuota belajar tersebut murni merupakan <b>kuota umum<span style="color: red;">* semua jaringan </span><span style="color: #2b00fe;">dengan S/K.</span></b></p><p style="text-align: justify;"><span>Namun beberapa hari terakhir, pasca kuota belajar tersebut diluncurkan dan diterima guru, kami mendapatkan keluhan dan laporan dari beberapa guru bahwa pulsa di smartphone mereka tiba-tiba berkurang, bahkan lenyap tak bersisa. Mjulai dari yang kehilangan belasan ribu hingga seratusan ribu lebih.</span></p><p style="text-align: justify;"><span>Lalu apa yang menyebabkan hal tersbut bisa terjadi?</span></p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li><span>kemungkinan pengaturan di HP anda memang prioritas penggunaan data diambil dari pulsa, bukan dari paket data.</span></li><li><span>kemungkinan kedua, anda berlangganan sms premium, disadari atau tanpa anda sadari</span></li><li><span>dan yang terkhir dan cukup membuat anda mungkin merasa "terperangkap" adalah bahwa kuota umum Kemdikbud ber prasyarat.</span></li></ol><p></p><p style="text-align: justify;"><span>Ya, berdasarkan dari situs resmi Kemdikbud, bahwa <b>KUOTA UMUM </b>yang dimaksud tersbut tidak MURNI karena berprasyarat. Adapun persyaratannya sebagai berikut:</span></p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li><span><b>tidak bisa digunakan untuk mengakses situs yang di blokir oleh KOMINFO</b></span></li><li><b>Twitter</b></li><li><b>Instagram</b></li><li><b>Facebook, dan</b></li><li><b>Tiktok</b></li></ol><p></p><p style="text-align: justify;">Daftar situs dan aplikasi yang dikecualikan di atas dapat bertambah sewaktu-waktu.</p><p style="text-align: justify;">Artinya jika anda tidak memiliki <i style="font-weight: bold;">paket data internet pendamping </i>lainnya maka bisa dipastikan saat anda mengakses dan menonton film di Facebook misalnya, akan menggunakan PULSA anda sebagai kompensasi data, karena Facebook termasuk yang dikecualikan dari paket internet kemdikbud.</p><p style="text-align: justify;">Maka, jika anda ingin tetap menggunakan paket Kemdibud, harus disertai paket PENDAMPING, jika tidak maka jangankan 100 ribu, satu jutapun bisa habis dalam seminggu, terlebih untuk provider-provider tertentu.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Jika kita coba berandai-andai dan berhitung kasar, misal saat ini ada sekitar 3 Juta guru, dari 3 juta yang memenuhi syarat dan berhak memperoleh bantuan kuota belajar 2/3 nya yakni 2 Juta guru, dan dari 2 Juta tersebut 30%nya bernasib sial karena tidak mengetahui ketentuan mengenai "kuota umum" tersebut dan diasumsikan telah tersedot 10 ribu baru yang bersangkutan sadar, maka bisa dipastikan POTENSI total kerugian GURU mencapai 6 Milyar. Belum siswa, dosen dan mahasiswa.</i></b></p><p style="text-align: justify;">Ingat-ingat, jangan sampai berharap untung, malah menjadi buntung !</p><p style="text-align: justify;">Waspadalah-waspadalah. </p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1321539943409713271.post-24789692875273757042021-03-13T12:23:00.008+08:002021-03-13T16:13:28.857+08:00DESIGN THINKING : IMPLEMENTASI DALAM DESIGN PROCESS<p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0GRG87IFbrSx_OyUI57EnnBCeZzSZha2hknq4lpg1sJZ_2l1cpXK6KiFgjFuY1JIhuDuMKx0BQdDeoZZ0Fd1tEVMfsQv-WyGEjIlXZ_HZQ31-SN34sNLhZSDkAte8pl5DQBQSLJyv6oE/s6016/DSC_0046.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6016" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0GRG87IFbrSx_OyUI57EnnBCeZzSZha2hknq4lpg1sJZ_2l1cpXK6KiFgjFuY1JIhuDuMKx0BQdDeoZZ0Fd1tEVMfsQv-WyGEjIlXZ_HZQ31-SN34sNLhZSDkAte8pl5DQBQSLJyv6oE/s320/DSC_0046.JPG" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Buku dengan judul “DESIGN THINKING With Design Process” disusun dalam rangka untuk memberikan wawasan sekaligus panduan bagi para Sahabat HIPPER tentang salah satu pendekatan pembelajaran dan bagaimana menerapkannya di sekolah atau kelas dengan berbagai metode dan pendekatan lainnya yang ada.</div><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD6SWtNfKIIT_giErSDLH-tuxu51-n9nb-rfLSyudc-Q3_xe0L-qSiao6pkv3rcLJ7YmCtmX_rGt6A610uvQ3GtGQCRnQnlJ3ETK4y9i5o5SNtNdMzhJYELq3mIklbHHcgzF1iUxA7RPk/s2048/IMG_20151014_113829.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1518" data-original-width="2048" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD6SWtNfKIIT_giErSDLH-tuxu51-n9nb-rfLSyudc-Q3_xe0L-qSiao6pkv3rcLJ7YmCtmX_rGt6A610uvQ3GtGQCRnQnlJ3ETK4y9i5o5SNtNdMzhJYELq3mIklbHHcgzF1iUxA7RPk/s320/IMG_20151014_113829.jpg" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;">Buku ini diadaptasi dan merupakan translasi dari buku <i>Design Thinking for Educator</i> dari IDEO dengan beberapa pengembangan. Buku ini ditulis juga sebagai bentuk dokumentasi kegiatan penulis saat mengikuti kegiatan Intel Visionaries Ambasador pada tahun 2015 silam di USA, sekaligus sebagai oleh-oleh untuk anda mengingat beberapa waktu belakangan ini cukup santer dibicarakan mengenai topik ini.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm9Lo6_ZDS3ChW5epscNQLp1Y2Xw5gCPj5BJm7BfhAqcTdQCyLaxahQfkMuxpmEax9UMdg-MBHu6BgAtA1-DskiXWmv9BP4XkxeGAx1R0bXj86HfHhQDy1FFrQJ4kGLjuJUk_U0cEDWYY/s6016/DSC_0065NEW.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6016" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm9Lo6_ZDS3ChW5epscNQLp1Y2Xw5gCPj5BJm7BfhAqcTdQCyLaxahQfkMuxpmEax9UMdg-MBHu6BgAtA1-DskiXWmv9BP4XkxeGAx1R0bXj86HfHhQDy1FFrQJ4kGLjuJUk_U0cEDWYY/w200-h133/DSC_0065NEW.jpg" width="200" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikJEQyrT7hhyphenhyphen9HLt9Xo6cIjhp6OOp8Awsd9t3lz8vhKJJMeZn2zKZuaMqObPl8pFYaTWzEh9nIbRk_aMgAHcGgCY0NeVzbNGhTQ1yjX3tCvhX8p0CNK2TJrwAomLyH_QTfZL0O7o5Z6zI/s6016/DSC_0063.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6016" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikJEQyrT7hhyphenhyphen9HLt9Xo6cIjhp6OOp8Awsd9t3lz8vhKJJMeZn2zKZuaMqObPl8pFYaTWzEh9nIbRk_aMgAHcGgCY0NeVzbNGhTQ1yjX3tCvhX8p0CNK2TJrwAomLyH_QTfZL0O7o5Z6zI/w200-h133/DSC_0063.JPG" width="200" /></a></div></div><p style="text-align: justify;">Penulis memperoleh informasi mengenai Design Thinking ini dari Tim Teachers Guild (difasilitasi oleh Intel Inc), salah satu organisasi nirlaba yang dibina oleh IDEO’s Design for Learning Studio yang saat itu kegiatannya mengambil tempat di Skywalker Ranch and Big Rock, yakni salah satu George Lucas Compound yang merupakan area yang biasa digunakan untuk shooting film-film petualangan seperti STAR WARS.</p><p style="text-align: justify;">Ya, Industri creatif seperti halnya Lucas Film Studio sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu design atau perancangan terlebih dengan <i>design thinking</i>, itulah mungkin salah satu alasan mengapa lokasi kegiatan untuk memperoleh informasi tersebut mengambil tempat disini. Sayangnya kami tidak begitu bebas dan sangat dibatasi dalam mengambil dokumentasi, hanya di bagian-bagian tertentu dari area ini yang boleh didokumentasikan.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9F5iDp6z4JhjEA9cbxsWBnr18Ec8Vd-jYMzZQegSt8SrU4dEEL-40NTuW6j8kJ6efKtzsox6bGJpxo5ZhClW80poW1T-lYpUGseqqeqdWDLpcMOH_GqNzPXzo5Oq7dPKL0NLfjS3j7G4/s6016/DSC_0052.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6016" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9F5iDp6z4JhjEA9cbxsWBnr18Ec8Vd-jYMzZQegSt8SrU4dEEL-40NTuW6j8kJ6efKtzsox6bGJpxo5ZhClW80poW1T-lYpUGseqqeqdWDLpcMOH_GqNzPXzo5Oq7dPKL0NLfjS3j7G4/w320-h213/DSC_0052.JPG" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfWopi-_VmYs1qkKkcxotY2lAbxrbpqgWQ5Jevq20HV07fXFuas8ho84mjfCs51x33CAo-Ykz0yaurE4oPjh2MNkaM_w9B2ERmhmA_x7xWn6EiYontJayCdM6ZOJ5OPaRhoSqe0oJpEPo/s6016/DSC_0054.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6016" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfWopi-_VmYs1qkKkcxotY2lAbxrbpqgWQ5Jevq20HV07fXFuas8ho84mjfCs51x33CAo-Ykz0yaurE4oPjh2MNkaM_w9B2ERmhmA_x7xWn6EiYontJayCdM6ZOJ5OPaRhoSqe0oJpEPo/w200-h133/DSC_0054.JPG" width="200" /></a> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiARfntSDhvRkcNZSGiU52dmXtUOdkdeQbjzm1SiFvkl1n7XQQyD2zZE5YSnVsblgbggkPb65N5kiiWBey3kkerj8QbX6Gefnd0ucNA2weVFcIVPOGqb7y2FNF__fpE2Dv87hBb36m6xRU/s6016/DSC_0074.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6016" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiARfntSDhvRkcNZSGiU52dmXtUOdkdeQbjzm1SiFvkl1n7XQQyD2zZE5YSnVsblgbggkPb65N5kiiWBey3kkerj8QbX6Gefnd0ucNA2weVFcIVPOGqb7y2FNF__fpE2Dv87hBb36m6xRU/w200-h133/DSC_0074.JPG" width="200" /></a></div><p style="text-align: justify;">Setelah memperoleh "sedikit ilmu" mengenai design thinking guna memperkuat pemahaman saat kami mengunjungi GSV Labs sehari sebelumnya yang merupakan tempat para stratup muda berkreasi dan difasilitasi oleh prerusahaan-perusahaan raksasa IT dunia semisal Intel, selanjutnya dari kawasan Skywalker Ranch, sore harinya kami bergerak menuju Exploratorium sebuah musium "STEAM" pertama dan mungkin terbesar di dunia (info selanjutnya <b><a href="https://www.fathur.web.id/2019/09/exploratorium-yang-berada-di-san.html" target="_blank">Exploratorium DISINI</a></b>) untuk melihat hasil olah rasa dari design thinking di praktikkan, malam harinya kami menghabiskan waktu di kawasan marinabay San Francisco dengan latar Golden Gate.</p><p style="text-align: center;"><iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/6gBe3yKKhE4" width="560"></iframe></p><p style="text-align: center;"><iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/18hb3hJU488" width="560"></iframe></p><p style="text-align: justify;">Harapan kami buku ini tidak hanya dapat bermanfaat bagi guru-guru dalam mengembangkan pembelajaran dan mengembangkan satuan pendidikan yang menarik dan penuh makna namun juga untuk bidang-bidang di luar dunia pendidikan.</p><p style="text-align: justify;">Special Thanks untuk former of Intel Education Indonesia dan USA, Widyasari Listyowulan, Budi Prasetya dan Elizabeth Crawford dan Intel Visonaries Ambasador arround the world.</p><p style="text-align: justify;">Untuk dapat memperoleh buku elektronik ini, anda harus merogoh kocek Rp.0,- alias GRATIS, namun jika anda merasa buku ini bermanfaat dan ingin berkontribusi guna pengembangan buku-buku selanjutnya silahkan berkontribusi atau memberikan donasi melalui halaman donasi yang ada pada buku tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Silahkan isi link berikut ini (klik <b><a href="http://bit.ly/HIPPERDThinking">http://bit.ly/HIPPERDThinking</a></b>), dan e-book Design Thinking ini akan dikirimkan otomatis langsung kealamat email yang anda daftarkan/isikan fada formulir. Jika anda ingin membagikan buku ini, harap jangan langsung memberikan filenya, berilah link tulisan ini agar kami dapat memperoleh statistik seberapa besar orang yang mendownload dan seberapa banyak orang yang "terpapar" dengan buku tersebut. Terimakasih.</p><p style="text-align: center;">
<iframe height="920" src="https://drive.google.com/file/d/1580DAKGFCaUxVPQfn47JFjoFW3q9cmaV/preview" width="640"></iframe></p>Fathur Rachimhttp://www.blogger.com/profile/14461304819125347327noreply@blogger.com0